Furniture RI Berpotensi Memperbesar Pasar AS

Minggu, 21 September 2014 - 15:59 WIB
Furniture RI Berpotensi Memperbesar Pasar AS
Furniture RI Berpotensi Memperbesar Pasar AS
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimis mampu mengejar ketertinggalan untuk memenuhi produk furniture di pasar Amerika Serikat (AS).

Apalagi, Indonesia memiliki Sistem Verifikasi Legalisasi Kayu (SVLK) sebagai sertifikat ramah lingkungan yang dipersepsi dunia sebagai keunggulan utama produk Indonesia.

"Setiap produk furniture Indonesia yang siap ekspor telah terjamin ramah lingkungan dan pasti telah memenuhi SVLK," ujar Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago Wijayanto dalam rilinsya, Minggu (21/9/2014).

Indonesia mengikuti pameran International Casual Furniture and Accessories Market yang diselenggarakan pada 16-19 September 2014 di Chicago, Amerika Serikat (AS).

Pameran ini salah satu terobosan penting untuk mengangkat produk Indonesia di kancah persaingan produk furniture dunia.

Negara Tiongkok masih merajai produk furniture di AS dengan nilai USD24 miliar atau 50% dari total nilai impor furniture AS.

Indonesia tertinggal di deretan ke-8 dengan nilai impor USD713 juta atau hanya 2% dari total nilai impor furniture AS.

"Indonesia berpotensi terus meningkatkan pangsa pasar produk furniture di AS. Kuncinya rajin membaca tren furniture di AS dan gencar berpromosi," terangnya.

Dalam lima tahun terakhir, nilai impor produk furniture di AS terus berkembang dengan rata-rata 6,2% per tahun hingga mencapai USD21,5 miliar.

Nilai tersebut diprediksi terus meningkat sekitar 7,1% hingga 2019. Dia menekankan pentingnya produsen furniture Tanah Air untuk memahami selera pasar AS agar pangsa pasar furniture Indonesia di AS dapat terus meningkat.

"Selera buyer AS bervariasi. Salah satu buyer yang hadir berminat mencari beberapa desain unik dengan bahan baku unik, seperti kayu organik atau ramah lingkungan," ujarnya.

Menurutnya, furniture Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan produk furniture dari negara lain.

Dalam pameran itu, Indonesia menyertakan delapan perusahaan dari 218 peserta yang ikut pameran. Kehadiran dua perusahaan furniture Indonesia, yaitu Elmas dan Maraton Kencana, difasilitasi oleh ITPC Chicago.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6466 seconds (0.1#10.140)