Bantul Kekurangan Elpiji 3 Kg
A
A
A
BANTUL - Sejumlah pangkalan elpiji 3 kg mengaku kewalahan memenuhi permintaan konsumen. Pasalnya sejak kenaikan elpiji 12 kg beberapa waktu lalu menyebabkan permintaan elpiji 3 kg melonjak.
Meski demikian, seringkali pasokan elpiji 3 kg mengalami keterlambatan. Pemilik pangkalan elpij 3 kg di Kecamatan Bantul, Endang Trisnowati mengaku sejak kenaikan elpiji 3 kg beberapa waktu lalu, stok di pangkalannya cepat habis.
Bahkan, dia seringkali menolak permintaan warga sekitar yang ingin membeli elpiji 3 kg untuk keperluan mereka.
"Beberapa hari terkadang kosong karena pasokannya sudah habis sampai pengiriman selanjutnya," kata dia, Jumat (26/9/2014).
Endang mengungkapkan, banyak pemakai tabung elpiji 3 kg baru karena sebelumnya mereka tidak ada. Bahkan dia sudah sering menolak permintaan warga sekitar yang ingin membeli elpiji 3 kg yang baru.
Menurutnya, sering ada warga yang ingin membeli hingga empat tabung elpiji 3 kg yang baru, namun Endang menolaknya.
Sebenarnya, kekurangan tabung gas di tempatnya bisa mencapai 15% dari pasokan saat ini. Dalam sepekan, pihaknya menerima pasokan hingga 200 tabung gas dan langsung habis dalam beberapa hari.
Sehingga, menginginkan adanya tambahan pasokan agar bisa memenuhi permintaan konsumen. "Sebenarnya kalau ada tambahan pasokan 15% baru cukup," ucapnya.
Pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Bambanglipuro, Zahrowi mengaku kekurangan 30%-50 % untuk memenuhi permintaan warga. Karena pasokan gas di tempatnya sebesar 100 tabung elpij 3 kg habis tak sampai sepekan.
Jika dihitung, dalam sepekan bisa menjual sekitar 150 tabung gas. "Kalau ada pasokan 20% kemungkinan bisa normal," ujarnya.
Dia juga mengaku, banyak pembeli elpiji 3 kg baru yang sebelumnya tidak pernah melakukan pembelian. Namun yang dia herankan, pembeli baru tersebut selalu melakukan pembelian lebih dari satu tabung gas.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sahadi Suparjo membatah terjadi kekurangan pasokan gas di wilayah ini.
Dia menduga kekurangan yang dirasakan pangkalan lebih karena efek keterlambatan supply elpiji 3 kg ke tempat mereka.
Sahadi mengaku, dalam beberapa hari terakhir pasokan elpiji 3 kg mengalami keterlambatan karena persoalan teknis di Pertamina.
Beberapa hari lalu, kapal tanker dari Pertamina tak bisa merapat di Cilacap akibat gangguan cuaca.
"Sejauh ini masih aman tidak ada kekurangan. Kami juga belum akan mengajukan tambahan gas ke Pertamina, karena masih menghitung apakah terjadi peningkatan penggunaan gas 3 kg atau tidak," ujarnya.
Meski demikian, seringkali pasokan elpiji 3 kg mengalami keterlambatan. Pemilik pangkalan elpij 3 kg di Kecamatan Bantul, Endang Trisnowati mengaku sejak kenaikan elpiji 3 kg beberapa waktu lalu, stok di pangkalannya cepat habis.
Bahkan, dia seringkali menolak permintaan warga sekitar yang ingin membeli elpiji 3 kg untuk keperluan mereka.
"Beberapa hari terkadang kosong karena pasokannya sudah habis sampai pengiriman selanjutnya," kata dia, Jumat (26/9/2014).
Endang mengungkapkan, banyak pemakai tabung elpiji 3 kg baru karena sebelumnya mereka tidak ada. Bahkan dia sudah sering menolak permintaan warga sekitar yang ingin membeli elpiji 3 kg yang baru.
Menurutnya, sering ada warga yang ingin membeli hingga empat tabung elpiji 3 kg yang baru, namun Endang menolaknya.
Sebenarnya, kekurangan tabung gas di tempatnya bisa mencapai 15% dari pasokan saat ini. Dalam sepekan, pihaknya menerima pasokan hingga 200 tabung gas dan langsung habis dalam beberapa hari.
Sehingga, menginginkan adanya tambahan pasokan agar bisa memenuhi permintaan konsumen. "Sebenarnya kalau ada tambahan pasokan 15% baru cukup," ucapnya.
Pemilik pangkalan elpiji 3 kg di Bambanglipuro, Zahrowi mengaku kekurangan 30%-50 % untuk memenuhi permintaan warga. Karena pasokan gas di tempatnya sebesar 100 tabung elpij 3 kg habis tak sampai sepekan.
Jika dihitung, dalam sepekan bisa menjual sekitar 150 tabung gas. "Kalau ada pasokan 20% kemungkinan bisa normal," ujarnya.
Dia juga mengaku, banyak pembeli elpiji 3 kg baru yang sebelumnya tidak pernah melakukan pembelian. Namun yang dia herankan, pembeli baru tersebut selalu melakukan pembelian lebih dari satu tabung gas.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, Sahadi Suparjo membatah terjadi kekurangan pasokan gas di wilayah ini.
Dia menduga kekurangan yang dirasakan pangkalan lebih karena efek keterlambatan supply elpiji 3 kg ke tempat mereka.
Sahadi mengaku, dalam beberapa hari terakhir pasokan elpiji 3 kg mengalami keterlambatan karena persoalan teknis di Pertamina.
Beberapa hari lalu, kapal tanker dari Pertamina tak bisa merapat di Cilacap akibat gangguan cuaca.
"Sejauh ini masih aman tidak ada kekurangan. Kami juga belum akan mengajukan tambahan gas ke Pertamina, karena masih menghitung apakah terjadi peningkatan penggunaan gas 3 kg atau tidak," ujarnya.
(izz)