Neraca Perdagangan Agustus Defisit Rp3,87 T
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2014 mengalami defisit sebesar USD318,1 juta atau sekitar Rp3,87 triliun (kurs Rp12.195/USD).
Defisit tersebut ditunjang dari nilai ekspor yang mencapai USD14,48 miliar dan impor sebesar USD14,79 miliar.
Meski ekspor dan impor naik, namun kenaikan impor jauh lebih tinggi dibandingkan ekspor sehingga terjadi defisit neraca perdagangan.
"Dengan defisit ini, maka ini adalah defisit keempat kalinya sejak Januari. Sepanjang tahun ini sektor non migas defisit, padahal biasanya selalu surplus," jelasnya di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Suryamin juga mengatakan, pada Juli neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD123,7 juta.
Sementara, neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Agustus 2014 tercatat defisit USD1,4 miliar.
"Defisit neraca perdagangan kita pada Agustus 2014 terjadi karena adanya defisit hasil minyak sebesar USD1,79 miliar dan minyak mentah USD314,6 juta," papar dia.
Untuk komoditas gas mencatat surplus USD1,31 miliar dan non migas surplus USD483 juta.
"Defisit migas secara akumulasi USD8,59 miliar, berasal dari minyak mentah USD3,31 miliar, hasil minyak USD15,34 miliar dan gas surplus USD10,05 miliar serta non migas surplus USD7,1 miliar," pungkasnya.
Defisit tersebut ditunjang dari nilai ekspor yang mencapai USD14,48 miliar dan impor sebesar USD14,79 miliar.
Meski ekspor dan impor naik, namun kenaikan impor jauh lebih tinggi dibandingkan ekspor sehingga terjadi defisit neraca perdagangan.
"Dengan defisit ini, maka ini adalah defisit keempat kalinya sejak Januari. Sepanjang tahun ini sektor non migas defisit, padahal biasanya selalu surplus," jelasnya di Jakarta, Senin (1/9/2014).
Suryamin juga mengatakan, pada Juli neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD123,7 juta.
Sementara, neraca perdagangan Indonesia sepanjang Januari-Agustus 2014 tercatat defisit USD1,4 miliar.
"Defisit neraca perdagangan kita pada Agustus 2014 terjadi karena adanya defisit hasil minyak sebesar USD1,79 miliar dan minyak mentah USD314,6 juta," papar dia.
Untuk komoditas gas mencatat surplus USD1,31 miliar dan non migas surplus USD483 juta.
"Defisit migas secara akumulasi USD8,59 miliar, berasal dari minyak mentah USD3,31 miliar, hasil minyak USD15,34 miliar dan gas surplus USD10,05 miliar serta non migas surplus USD7,1 miliar," pungkasnya.
(izz)