Kadin Dukung Jokowi Bentuk Kementerian Ekonomi Kreatif
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mendukung rencana pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian yang khusus menangani industri MICE (Meeting, Insentif, Convention, Exhibition).
Hal ini disampaikan Kadin menyusul wacana yang digulirkan pemerintah baru di tangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Industri Kreatif dan MICE Budyarto Linggowiyono mengatakan, pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif dinilai dapat mendorong industri kreatif dan MICE lebih bergairah di tanah air.
"Kita sangat apresiasi rencana itu, diharapkan dengan adanya Kementerian ini, industri kreatif di Indonesia bisa lebih berkembang dan menggeliat, karena potensinya sangat besar," jelas dia di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Menurutnya, industri kreatif tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Sebab, ekonomi kreatif Indonesia telah berkembang dan terus berkembang mulai dari periklanan, industri konten, hingga ke perfilman.
Budyarto menambahkan, untuk menangani ke-15 subsektor ekonomi kreatif, diperlukan pemimpin yang mampu membuat kebijakan dan program yang dapar mempercepat pengembangan industri kreatif, serta memiliki pengalaman yang mumpuni.
"Kriteria bukan dari yang sudah populer saja atau prakitisi dari industri, tapi yang lebih penting adalah yang sudah berpengalaman, dan terbukti kemampuannya," pungkasnya.
Hal ini disampaikan Kadin menyusul wacana yang digulirkan pemerintah baru di tangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
Wakil Ketua Umum Kadin bidang Industri Kreatif dan MICE Budyarto Linggowiyono mengatakan, pembentukan Kementerian Ekonomi Kreatif dinilai dapat mendorong industri kreatif dan MICE lebih bergairah di tanah air.
"Kita sangat apresiasi rencana itu, diharapkan dengan adanya Kementerian ini, industri kreatif di Indonesia bisa lebih berkembang dan menggeliat, karena potensinya sangat besar," jelas dia di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Menurutnya, industri kreatif tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Sebab, ekonomi kreatif Indonesia telah berkembang dan terus berkembang mulai dari periklanan, industri konten, hingga ke perfilman.
Budyarto menambahkan, untuk menangani ke-15 subsektor ekonomi kreatif, diperlukan pemimpin yang mampu membuat kebijakan dan program yang dapar mempercepat pengembangan industri kreatif, serta memiliki pengalaman yang mumpuni.
"Kriteria bukan dari yang sudah populer saja atau prakitisi dari industri, tapi yang lebih penting adalah yang sudah berpengalaman, dan terbukti kemampuannya," pungkasnya.
(izz)