Pola Konsumsi Elpiji 3 Kg Harus Diantisipasi

Jum'at, 03 Oktober 2014 - 03:29 WIB
Pola Konsumsi Elpiji...
Pola Konsumsi Elpiji 3 Kg Harus Diantisipasi
A A A
BANDUNG - Pola konsumsi elpiji 3 kg yang berubah akhir-akhir ini perlu mendapatkan pengawasan yang lebih. Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap risiko inflasi.

Deputi Kepala Perwakilan Kantor BI Wilayah VI Jabar Nita Yosita mengatakan, perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan elpiji 3 kg tak terlepas dari dampak kenaikan harga elpiji 12 Kg.

"Pengawasan pola konsumsi elpiji 3 kg harus lebih intens dilakukan untuk mencegah kelangkaan pasokan elpiji bersubsidi itu," katanya di Bandung, Kamis (2/10/2014).

Menurutnya, risiko inflasi di Jabar masih cukup tinggi karena berbagai faktor yang memengaruhinya. Karena itu, peran aktif Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) sangat dibutuhkan untuk menjaga inflasi berada di kisaran sasarannya.

"TPID dan pemerintah daerah lainnya perlu memberikan pengawasan dalam kelancaran pasokan dan distribusi bahan pangan," katanya.

Dia mengatakan, peran stakeholder juga sangat penting dalam antisipasi kemungkinan kenaikan harga BBM bersubsidi 2014 dan menjaga ketersediaan dan kelancaran distribusi pangan.

Melihat data perkembangan terkini, pihaknya memperkirakan inflasi Jabar pada 2014 dalam kondisi normal dan tetap berada pada kisaran 4,5% plus minus satu persen.

"Inflasi Jabar hingga triwulan III/2014 masih menunjukkan tren penurunan. Inflasi Jabar pada triwulan III mencapai 3,86% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan triwulan II 2014 sebesar 6,08% dan inflasi nasional 4,53%," tuturnya.

Menurutnya, pencapaian inflasi di Jabar ini tak terlepas dari faktor terkendalinya beberapa harga komoditas pangan yang sering bergejolak dan menunjukkan ketersediaan dan keterjangkauan stok pangan di Jabar masih cukup.

"Meskipun ada kenaikan harga yang diatur pemerintah seperti kenaikan tarif angkutan, kenaikan elpiji 12 kg dan tarif dasar listrik, tetapi dampak terhadap inflasi di Jabar relatif minimal," tandas Nita.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7275 seconds (0.1#10.140)