PSO Kereta 2015 Diusulkan Rp1,5 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Direktur Angkutan dan Lalu Lintas Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, pihaknya akan mengusulkan kenaikan Public Service Obligation (PSO) pada 2015 menjadi sebesar Rp1,5 triliun.
Angka tersebut bertambah Rp300 miliar dibanding pada 2014 sebanyak Rp1,2 triliun. Penambahan ini mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar minyak (BBM).
"Yang kita minta dan diharapkan disetujui Kementerian Keuangan untuk anggaran PSO Kereta sebesar Rp1,5 triliun. Jumlah ini sudah mempertimbangkan kenaikan harga BBM dan TDL, jadi mintanya lebih," jelasnya, Senin (6/10/2014).
Dia mengatakan, kenaikan anggaran PSO tersebut diharapkan bisa meningkatkan pelayanan PT KAI kepada masyarakat dengan menambah fasilitas layanan di stasiun.
"Kami telah berdiskusi dengan PT KAI, bahwa mereka akan menambah kualitas layanan. Misalnya, penambahan armada baru, penambahan petugas, serta fasilitas lain yang menunjang perjalanan penumpang," ujarnya.
Angka tersebut bertambah Rp300 miliar dibanding pada 2014 sebanyak Rp1,2 triliun. Penambahan ini mempertimbangkan berbagai hal, termasuk kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan bahan bakar minyak (BBM).
"Yang kita minta dan diharapkan disetujui Kementerian Keuangan untuk anggaran PSO Kereta sebesar Rp1,5 triliun. Jumlah ini sudah mempertimbangkan kenaikan harga BBM dan TDL, jadi mintanya lebih," jelasnya, Senin (6/10/2014).
Dia mengatakan, kenaikan anggaran PSO tersebut diharapkan bisa meningkatkan pelayanan PT KAI kepada masyarakat dengan menambah fasilitas layanan di stasiun.
"Kami telah berdiskusi dengan PT KAI, bahwa mereka akan menambah kualitas layanan. Misalnya, penambahan armada baru, penambahan petugas, serta fasilitas lain yang menunjang perjalanan penumpang," ujarnya.
(dmd)