BEI: Saatnya Investor Domestik Masuk Pasar Modal
A
A
A
JAKARTA - Tren koreksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa hari terakhir diharapkan mampu menjadi momentum positif bagi investor domestik untuk masuk ke pasar modal dan mereposisi porsi asing.
Pasalnya, porsi asing saat ini di pasar modal dalam negari masih mayoritas atau mencapai 64%.
"Ini adalah kondisi yang baik (tren koreksi) dan sangat bagus bagi investor domestik untuk mulai masuk ke pasar saham Indonesia," kata Direktur Utama BEI Ito Warsito usai menghadiri acara Pembukaan Perdagangan dan Sosialisasi Go Public untuk Entrepreneurs Organization di Gedung BEI Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Menurut Ito, ketidakstabilan IHSG yang saat ini membentuk pola pergerakan dalam tren yang cenderung menurun harus segera dimanfaatkan investor lokal untuk masuk ke bursa saham dalam negeri. Pasalnya, momentum yang terjadi pada laju IHSG ini bisa menjadi peluang untuk mereposisi dominasi asing di pasar modal Tanah Air.
"Harapan kita, investor domestik harus teliti menangkap kans untuk memperoleh gain yang lebih besar dalam kurun jangka menengah dan panjang. Justru saat harga saham turun, investor asing sedang jual, jadi ini kesempatan investor domestik untuk masuk," tegas Ito.
Sementara ketika investor asing kembali masuk ke pasar modal domestik, lanjut Ito, maka struktur harga yang terbentuk akan terus meninggi.
"Ketika investor asing nanti masuk, harga menjadi naik," tandasnya.
Sekedar informasi, IHSG pada 3 Oktober lalu untuk kali pertama anjlok ke bawah level 5.000 setelah selama hampir 3 bulan, IHSG terus melaju di level 5.000.
Pada hari itu, IHSG ditutup pada level 4.949,35. Sehari setelahnya IHSG menguat ke level 5.000, namun IHSG kemarin kembali jatuh ke level 4.958,52.
Pasalnya, porsi asing saat ini di pasar modal dalam negari masih mayoritas atau mencapai 64%.
"Ini adalah kondisi yang baik (tren koreksi) dan sangat bagus bagi investor domestik untuk mulai masuk ke pasar saham Indonesia," kata Direktur Utama BEI Ito Warsito usai menghadiri acara Pembukaan Perdagangan dan Sosialisasi Go Public untuk Entrepreneurs Organization di Gedung BEI Jakarta, Kamis (9/10/2014).
Menurut Ito, ketidakstabilan IHSG yang saat ini membentuk pola pergerakan dalam tren yang cenderung menurun harus segera dimanfaatkan investor lokal untuk masuk ke bursa saham dalam negeri. Pasalnya, momentum yang terjadi pada laju IHSG ini bisa menjadi peluang untuk mereposisi dominasi asing di pasar modal Tanah Air.
"Harapan kita, investor domestik harus teliti menangkap kans untuk memperoleh gain yang lebih besar dalam kurun jangka menengah dan panjang. Justru saat harga saham turun, investor asing sedang jual, jadi ini kesempatan investor domestik untuk masuk," tegas Ito.
Sementara ketika investor asing kembali masuk ke pasar modal domestik, lanjut Ito, maka struktur harga yang terbentuk akan terus meninggi.
"Ketika investor asing nanti masuk, harga menjadi naik," tandasnya.
Sekedar informasi, IHSG pada 3 Oktober lalu untuk kali pertama anjlok ke bawah level 5.000 setelah selama hampir 3 bulan, IHSG terus melaju di level 5.000.
Pada hari itu, IHSG ditutup pada level 4.949,35. Sehari setelahnya IHSG menguat ke level 5.000, namun IHSG kemarin kembali jatuh ke level 4.958,52.
(rna)