Penetrasi Asuransi di Indonesia Masih Rendah

Senin, 13 Oktober 2014 - 18:05 WIB
Penetrasi Asuransi di...
Penetrasi Asuransi di Indonesia Masih Rendah
A A A
JAKARTA - Dewan Asuransi Indonesia (DAI) menilai penetrasi asuransi di Indonesia hingga saat ini masih terbilang rendah.

Karena itu, DAI beserta seluruh perusahaan asuransi di Indonesia akan merayakan Insurance Day 2014 yang jatuh pada 18 Oktober 2014.

Insurance Day tahun ini diselenggarakan yang ke-9 kalinya sejak pertama kali dilaksanakan pada 2006.

Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berasuransi merupakan tujuan dari kegiatan ini dan kegiatan yang berkesinambungan yang selalu dicanangkan setiap perayaan Insurance Day dari tahun ke tahun.

Dampak nyata dari kegiatan ini dapat terlihat dari meningkatnya kontribusi sektor asuransi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia seperti dicerminkan oleh peningkatan rasio antara Premi Bruto dengan PDB Indonesia dari 1,82 % di 2008 menjadi 2,16% pada 2012.

Namun, pemahaman serta akses masyarakat akan produk dan jasa asuransi harus tetap terus didorong dari waktu ke waktu.

Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2013 menunjukan baru 17,84 %, atau hanya sekitar 18 dari setiap 100 penduduk Indonesia, yang mengerti manfaat asuransi dengan baik.

Selain itu, hanya sekitar 12 dari setiap 100 penduduk Indonesia yang menggunakan produk dan jasa perasuransian atau 11,81 %.

Ketua Umum DAI Hendrisman Rahim mengatakan, rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia mencerminkan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak memahami pentingnya asuransi bagi kehidupan dan juga perencanaan keuangan mereka.

"Ini sangat disayangkan, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar," katanya saat konfernsi pers di Jakarta, Senin (13/10/2014).

Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta jiwa merupakan pasar potensial bagi industri asuransi.

Apalagi, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia terbilang besar, mencapai 8% per tahun.

Saat ini, jumlah kelas menengah di Indonesia mencapai 50 juta orang dan akan mencapai puncaknya pada 25 tahun ke depan.

Potensi pasar yang masih besar juga terlihat dari banyaknya investor asing atau perusahaan asuransi asing yang mulai masuk ke Indonesia.

Atas rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia, butuh strategi khusus yang perlu dikembangkan untuk mengenalkan pentingnya asuransi kepada masyarakat Indonesia.

"Upaya yang terus dilakukan seluruh pemangku kepentingan di dalam industri asuransi adalah dengan mencanangkan 'Insurance Day' yang diperingati pada 18 Oktober setiap tahunnya sejak 2006," terangnya.

Diharapkan dengan adanya pencanangan Insurance Day, setiap tahunnya dapat ditingkatkan pemahaman dan edukasi mengenai pentingnya asuransi dan perencanaan keuangan bagi masyarakat Indonesia.

"Setiap tahun, perayaan Insurance Day selalu mengusung visi dan misi yang sama, yaitu meningkatkan pemahaman dan memberikan edukasi mengenai pentingnya asuransi bagi masyarakat luas di Indonesia di segala lapisan," jelas Hendrisman.

Tahun ini pihaknya menyasar semua generasi untuk memahami pentingnya melakukan perencanaan keuangan dan memahami asuransi sejak dini dengan mengusung tema 'Generasi Cerdas Berasuransi'.

Ketua Panitia Insurance Day 2014 Harry Purwanto mengatakan Generasi Cerdas Berasuransi mempunyai arti generasi yang paham asuransi dan mengetahui pentingnya melakukan perencanaan keuangan, melindungi aset dan dirinya dengan berasuransi.

"Generasi Cerdas Berasuransi adalah generasi yang menggunakan asuransi dengan cerdas dan mengetahui dengan baik pentingnya perlindungan asuransi untuk hidup mereka," pungkas Harry.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0739 seconds (0.1#10.140)