CT Pede Ekonomi RI Tumbuh Baik di Tangan SBY
CT Pede Ekonomi RI Tumbuh Baik di Tangan SBY
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung (CT) meyakini, selama sepuluh tahun kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ekonomi Indonesia tumbuh dengan baik.
"Saya rasa begini, semua kita sama-sama tahu, sama-sama rasakan, angkanya juga mencatat seperti itu bahwa 10 tahun ini banyak kemajuan yang dicapai, khususnya bidang ekonomi," ujarnya di Gedung Kemenko, Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Dia mencontohkan, hal itu dapat terlihat dari peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2004 yang jauh mengalami peningkatan pada APBN 2015.
"Kalau dilihat contohnya, pada 2004 APBN kita belum sampai Rp400 triliun, lalu diakhiri dengan APBN 2015 yang sudah disahkan lebih dari Rp2.000-an triliun," tuturnya.
Selain itu, lanjut CT, pendapatan per kapita masyarakat juga meningkat tajam, di mana pada 2004 masih sangat kecil. Namun, sekarang pendapatan per kapita sudah mencapai USD4.000 per kapita.
"Jadi angka kemiskinan juga turun, angka pengganguran turun, itu kan tanda kesejahteraan. Semua terlihat terasa dengan melihat data demikian," terangnya.
Kendati demikian, mantan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) ini tidak memungkiri masih ada hal yang harus diperbaiki pemerintahan baru di bawah pimpinan Joko Widodo (Jokowi).
"Seperti yang saya sampaikan pembangunan ekonomi adalah sesuatu yang berkelanjutan tidak bisa selesai di satu pemerintahan saja. Tetap harus dilanjutkan, yang kurang baik diperbaiki yang sudah baik dilanjutkan," jelas dia.
Salah satunya, kata CT, pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang selama ini masih belum maksimal.
"Sesuatu pembangunan yang sudah luas, harus diperluas lagi. Sesuatu yang sudah inklusif tetapi harus lebih inklusif lagi agar gini rasio kita tidak terus berkembang, tetapi terus mengecil agar perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin tidak terlalu jauh. Karena, kita berharap penduduk kita semuanya jadi kaya," pungkasnya.
"Saya rasa begini, semua kita sama-sama tahu, sama-sama rasakan, angkanya juga mencatat seperti itu bahwa 10 tahun ini banyak kemajuan yang dicapai, khususnya bidang ekonomi," ujarnya di Gedung Kemenko, Jakarta, Jumat (17/10/2014).
Dia mencontohkan, hal itu dapat terlihat dari peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2004 yang jauh mengalami peningkatan pada APBN 2015.
"Kalau dilihat contohnya, pada 2004 APBN kita belum sampai Rp400 triliun, lalu diakhiri dengan APBN 2015 yang sudah disahkan lebih dari Rp2.000-an triliun," tuturnya.
Selain itu, lanjut CT, pendapatan per kapita masyarakat juga meningkat tajam, di mana pada 2004 masih sangat kecil. Namun, sekarang pendapatan per kapita sudah mencapai USD4.000 per kapita.
"Jadi angka kemiskinan juga turun, angka pengganguran turun, itu kan tanda kesejahteraan. Semua terlihat terasa dengan melihat data demikian," terangnya.
Kendati demikian, mantan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) ini tidak memungkiri masih ada hal yang harus diperbaiki pemerintahan baru di bawah pimpinan Joko Widodo (Jokowi).
"Seperti yang saya sampaikan pembangunan ekonomi adalah sesuatu yang berkelanjutan tidak bisa selesai di satu pemerintahan saja. Tetap harus dilanjutkan, yang kurang baik diperbaiki yang sudah baik dilanjutkan," jelas dia.
Salah satunya, kata CT, pembangunan dan perbaikan infrastruktur yang selama ini masih belum maksimal.
"Sesuatu pembangunan yang sudah luas, harus diperluas lagi. Sesuatu yang sudah inklusif tetapi harus lebih inklusif lagi agar gini rasio kita tidak terus berkembang, tetapi terus mengecil agar perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin tidak terlalu jauh. Karena, kita berharap penduduk kita semuanya jadi kaya," pungkasnya.
(izz)
Explore More