Harga Minyak Brent Perpanjang Kenaikan
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah brent memperpanjang kenaikan didukung spekulasi bahwa penurunan sebesar 25% dari posisi tertinggi pada tahun ini berlebihan. Sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) sedikit berubah setelah jatuh di bawah USD80, kemarin.
Brent rebound dari kerugian mingguan keempat. Harga minyak naik setelah sejumlah bank, termasuk BNP Paribas SA dan Bank of America Corp memprediksi koreksi akan segera berakhir.
"Anda mungkin pernah melihat yang terburuk. Firasat saya bahwa kita akan terus bertahan di level USD80, tapi saya tidak akan terkejut jika kita mengujinya kembali," kata Kepala Strategi Pasar di Confluence Investment Management Bill O'Grady seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (18/10/2014).
Brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Desember naik 34 sen menjadi USD86,16. Harga menyentuh level terendah empat-tahun di USD 82,60, kemarin sebelum ditutup naik 0,8%. Pekan ini, harga turun 4,5% dan 22% sepanjang tahun ini.
Sementara WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman November naik 5 sen menjadi USD82,75 per barel. Harga turun di bawah USD80, kemarin untuk kali pertama sejak 2012, sebelum akhirnya ditutup menguat 1,1%.
Kontrak berjangka (futures) turun 3,65 sepanjang pekan ini dan 16% pada tahun 2014. Premi minyak brent terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD4,10 pada Desember, turun dibanding bulan depan sebesar USD4,39.
"Harga cenderung melampaui harga terendahnya. Ini membuat kita dekat dalam jangka konstruktif, meskipun jangka panjang bearish," kata Kepala Riset Komoditas Goldman Jeffrey Currie.
Administrasi Informasi Energi melaporkan bahwa permintaan bensin Amerika Serikat (AS) naik ke level tertinggi sejak Agustus pada pekan lalu karena harga jatuh ke level terendah sejak 2011.
Sementara merosotnya harga minyak terjadi di tengah meningkatnya pasokan dari produsen AS dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Produksi AS dipercepat untuk minggu kedua menjadi 8,95 juta barel per hari, terbesar sejak Juni 1985. Persediaan minyak mentah meningkat sebanyak 8,92 juta barel menjadi 370,6 juta dalam pekan yang berakhir 10 Oktober, level tertinggi sejak Juli 2014.
OPEC, yang memasok sekitar 40% kebutuhan minyak dunia meningkatkan produksinya di tengah spekulasi anggotanya berjuang untuk berkompetisi. OPEC memproduksi 30,47 juta barel per hari pada September, terbesar sejak Agustus 2013. OPEC dijadwalkan bertemu bulan depan di Wina.
Brent rebound dari kerugian mingguan keempat. Harga minyak naik setelah sejumlah bank, termasuk BNP Paribas SA dan Bank of America Corp memprediksi koreksi akan segera berakhir.
"Anda mungkin pernah melihat yang terburuk. Firasat saya bahwa kita akan terus bertahan di level USD80, tapi saya tidak akan terkejut jika kita mengujinya kembali," kata Kepala Strategi Pasar di Confluence Investment Management Bill O'Grady seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (18/10/2014).
Brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Desember naik 34 sen menjadi USD86,16. Harga menyentuh level terendah empat-tahun di USD 82,60, kemarin sebelum ditutup naik 0,8%. Pekan ini, harga turun 4,5% dan 22% sepanjang tahun ini.
Sementara WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman November naik 5 sen menjadi USD82,75 per barel. Harga turun di bawah USD80, kemarin untuk kali pertama sejak 2012, sebelum akhirnya ditutup menguat 1,1%.
Kontrak berjangka (futures) turun 3,65 sepanjang pekan ini dan 16% pada tahun 2014. Premi minyak brent terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD4,10 pada Desember, turun dibanding bulan depan sebesar USD4,39.
"Harga cenderung melampaui harga terendahnya. Ini membuat kita dekat dalam jangka konstruktif, meskipun jangka panjang bearish," kata Kepala Riset Komoditas Goldman Jeffrey Currie.
Administrasi Informasi Energi melaporkan bahwa permintaan bensin Amerika Serikat (AS) naik ke level tertinggi sejak Agustus pada pekan lalu karena harga jatuh ke level terendah sejak 2011.
Sementara merosotnya harga minyak terjadi di tengah meningkatnya pasokan dari produsen AS dan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).
Produksi AS dipercepat untuk minggu kedua menjadi 8,95 juta barel per hari, terbesar sejak Juni 1985. Persediaan minyak mentah meningkat sebanyak 8,92 juta barel menjadi 370,6 juta dalam pekan yang berakhir 10 Oktober, level tertinggi sejak Juli 2014.
OPEC, yang memasok sekitar 40% kebutuhan minyak dunia meningkatkan produksinya di tengah spekulasi anggotanya berjuang untuk berkompetisi. OPEC memproduksi 30,47 juta barel per hari pada September, terbesar sejak Agustus 2013. OPEC dijadwalkan bertemu bulan depan di Wina.
(rna)