Minyak Dunia Turun Lagi Tak Pengaruhi Beban Subsidi BBM
A
A
A
Mantan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo menuturkan, harga minyak dunia yang kembali turun dalam pekan ini tidak terlalu berdampak pada penurunan beban subsidi Bahan Bakar minyak (BBM).
Dengan demikian, rencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar lagi.
"So what? Dengan harga minyak USD85, harga solar masih Rp11.500 per liter. Jadi penurunan harga minyak dunia tidak mempengaruhi penurunan beban subsidi secara signifikan," ujar dia di Restoran Garuda, Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Lebih lanjut dia menuturkan, kendati ada penurunan harga seperti sekarang ini, pemerintah harus tetap memberi subsidi terhadap harga bahan bakar primadona tersebut, dengan kisaran Rp4.500 hingga Rp5.500 per liter.
"Dengan penurunan harga menjadi USD85 tadi, subsidi untuk solar saja masih Rp5.500. Kalau premiun masih subsidi Rp4.500. Jadi memang mengurangi subsidi tapi tidak signifikan dibanding total subsidi yang Rp300 triliun lebih," pungkas Susilo.
Dengan demikian, rencana untuk menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan harga mati dan tidak bisa ditawar lagi.
"So what? Dengan harga minyak USD85, harga solar masih Rp11.500 per liter. Jadi penurunan harga minyak dunia tidak mempengaruhi penurunan beban subsidi secara signifikan," ujar dia di Restoran Garuda, Jakarta, Selasa (21/10/2014).
Lebih lanjut dia menuturkan, kendati ada penurunan harga seperti sekarang ini, pemerintah harus tetap memberi subsidi terhadap harga bahan bakar primadona tersebut, dengan kisaran Rp4.500 hingga Rp5.500 per liter.
"Dengan penurunan harga menjadi USD85 tadi, subsidi untuk solar saja masih Rp5.500. Kalau premiun masih subsidi Rp4.500. Jadi memang mengurangi subsidi tapi tidak signifikan dibanding total subsidi yang Rp300 triliun lebih," pungkas Susilo.
(gpr)