Komposisi Saham Konsorsium SPAM Waduk Jatiluhur Disepakati

Senin, 27 Oktober 2014 - 15:00 WIB
Komposisi Saham Konsorsium SPAM Waduk Jatiluhur Disepakati
Komposisi Saham Konsorsium SPAM Waduk Jatiluhur Disepakati
A A A
JAKARTA - Komposisi saham konsorsium proyek pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM) atau special purpose vehicle (SPV) telah disepakati. Mereka antara lain Perum Jasa Tirta II 10%, PT Pam Jaya (DKI) 51%, PT Tirta Gemah Ripah 25%, serta PT Wijaya Karya 14%.

Konsorsium ini akan membangun pipa untuk mengalirkan air dari Waduk Jatiluhur ke wilayah Jakarta, Karawang dan Bekasi dengan kapasitas 5.000 liter per detik. Total investasi tersebut mencapai Rp1,642 triliun.

Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Tamin M Zakaria mengatakan, kesepakatan dan perjanjian bersama telah disetujui oleh masing-masing pihak."Sehingga dalam waktu 3-6 bulan financial close sudah bisa dilakukan. Saya kira awal Januari 2015 sudah bisa dilaksanakan pembangunannya,"ujar dia di Jakarta, akhir pekan lalu.

Tamim mengatakan, pembangunan tersebut merupakan tahap pertama dari tiga tahap yang direncanakan. Di mana masing-masing tahapan mencapai 5.000 liter per detik, sehingga mencapai target 15.000 liter per detik yang akan dibangun dalam masa waktu 2015-2019.

Untuk pembangunan tahap pertama air curah akan dikirim ke Kabupaten Karawang masing- masing 350 liter per detik, Bekasi 350 liter per detik, serta DKI Jakarta sebanyak 4.000 liter per detik."Lingkup pekerjaan dalam tahap I meliputi pembangunan intake di Cibeet dan Bekasi. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Cibeet (550 liter/detik), dan di Bekasi (4.450 liter/detik). Serta jaringan distribusi utama air minum dan IPA ke reservoir penerima di Karawang, Tegalgede, Tambun, Bekasi Timur, Jatimening, dan Sentra Timur," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Air Minum Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian PU, M Natsir mengatakan, pembangunan instalasi pengolahan air tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air, terutama di daerah DKI Jakarta.

Menurut dia, dalam mendukung distribusi air terutama dari IPA Bekasi ke Jakarta, pemerintah DKI juga telah berinvestasi membangun perpipaan senilai Rp2,7 triliun. "Yang bangun pemerintah DKI melalui Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya. Karena itu, mereka dalam konsorsium sahamnya paling besar karena debit air yang akan didistribusikan juga besar," katanya.

Sebagai informasi, konsorsium tersebut nantinya akan menjual air curah kepada Perusahaan Daerah Air Minum setempat maupun kepada operator air minum. Untuk wilayah Karawang, operator air minum akan didistribusikan oleh PDAM.

Sementara di wilayah DKI dan sekitarnya akan dikelola oleh PAM Jaya untuk selanjutnya dilelang kepada operator PAM. Sebagai informasi, di wilayah DKI Jakarta, distribusi air minum dilakukan oleh PT Palyja dan PT Aetra dengan pengawasan dari PT PAM Jaya.

Ichsan amin
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6353 seconds (0.1#10.140)