25 Bank Zona Euro Gagal Tes Kesehatan Keuangan ECB
A
A
A
FRANKFURT - Sekitar satu dari lima bank yang menjalani pemeriksaan kesehatan keuangan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) telah gagal dalam tes.
Data resmi itu dirilis akhir pekan lalu waktu setempat. Audit bertujuan mencegah terulangnya krisis keuangan di zona euro. Tujuan itu semakin penting dalam beberapa pekan terakhir, saat zona euro melihat kembali tanda-tanda terjadinya resesi. Ada kekhawatiran terhadap deflasi dan pertumbuhan ekonomi di negara kunci seperti Prancis dan Italia mengalami penurunan. Bahkan Jerman yang kuat dengan ekspornya pun terlihat mengalami pelambatan pertumbuhan seiring lemahnya investasi.
“Reviu mendalam terhadap kondisi bank-bank terbesar akan mendorong kepercayaan publik di sektor perbankan. Perbankan harus memfasilitasi lebih banyak pinjaman di Eropa yang akan membantu pertumbuhan ekonomi,” papar Vice President ECB Vitor Constancio, dikutip kantor berita AFP . Menurut ECB, ada 25 bank dari 130 bank yang dites ternyata gagal dalam audit. Hasil terburuk berada di Italia, sembilan bank gagal. Ada pula tiga bank di Yunani dan tiga bank di Siprus. Bank-bank itu secara total menunjukkan penurunan kapital sekitar USD31 miliar pada akhir 2013.
“Sebanyak 12 dari 25 bank yang gagal dalam tes itu telah menutup kekurangan modal mereka tahun ini menaikkan modal mereka hingga 15 miliar euro,” papar pernyataan ECB. Perbankan yang mengalami penurunan kapital harus menyiapkan rencana kapital dalam dua pekan dan memiliki waktu sembilan bulan untuk menutupi kekurangan modal mereka. Sebagai bagian dari audit, ECB mereviu kualitas aset perbankan untuk memastikan mereka dinilai secara tepat. Tes itu juga mengidentifikasi 136 miliar euro dalam bentuk aset bermasalah, yang dikenal sebagai pinjaman tanpa kinerja.
Pekan lalu Prancis meminta Jerman berinvestasi lagi USD64 miliar pada 2018 untuk menyesuaikan upaya Paris memangkas belanja publik. Seruan itu berasal dari Menteri Keuangan Prancis Michel Sapin dan Menteri Ekonomi Prancis Emmanuel Macron menjelang kunjungan mereka ke Berlin. Mereka akan bertemu mitranya di Jerman untuk mendorong investasi dan pertumbuhan.
“Dana USD64 miliar simpanan untuk kami dan USD50 miliar investasi tambahan oleh Anda, itu akan menjadi keseimbangan yang bagus. Ini kepentingan kolektif kita bahwa Jerman berinvestasi,” papar Macron dikutip Frankfurter Allgemeine Zeitung. Prancis berjanji mengurangi belanja publik hingga USD64 miliar untuk memenuhi batas defisit anggaran Uni Eropa 3% pada 2017.
Presiden Prancis Francois Hollande juga menyeru negara-negara anggota Uni Eropa (UE), khususnya Jerman, untuk berinvestasi demi memicu pertumbuhan ekonomi zona euro.
Syarifudin
Data resmi itu dirilis akhir pekan lalu waktu setempat. Audit bertujuan mencegah terulangnya krisis keuangan di zona euro. Tujuan itu semakin penting dalam beberapa pekan terakhir, saat zona euro melihat kembali tanda-tanda terjadinya resesi. Ada kekhawatiran terhadap deflasi dan pertumbuhan ekonomi di negara kunci seperti Prancis dan Italia mengalami penurunan. Bahkan Jerman yang kuat dengan ekspornya pun terlihat mengalami pelambatan pertumbuhan seiring lemahnya investasi.
“Reviu mendalam terhadap kondisi bank-bank terbesar akan mendorong kepercayaan publik di sektor perbankan. Perbankan harus memfasilitasi lebih banyak pinjaman di Eropa yang akan membantu pertumbuhan ekonomi,” papar Vice President ECB Vitor Constancio, dikutip kantor berita AFP . Menurut ECB, ada 25 bank dari 130 bank yang dites ternyata gagal dalam audit. Hasil terburuk berada di Italia, sembilan bank gagal. Ada pula tiga bank di Yunani dan tiga bank di Siprus. Bank-bank itu secara total menunjukkan penurunan kapital sekitar USD31 miliar pada akhir 2013.
“Sebanyak 12 dari 25 bank yang gagal dalam tes itu telah menutup kekurangan modal mereka tahun ini menaikkan modal mereka hingga 15 miliar euro,” papar pernyataan ECB. Perbankan yang mengalami penurunan kapital harus menyiapkan rencana kapital dalam dua pekan dan memiliki waktu sembilan bulan untuk menutupi kekurangan modal mereka. Sebagai bagian dari audit, ECB mereviu kualitas aset perbankan untuk memastikan mereka dinilai secara tepat. Tes itu juga mengidentifikasi 136 miliar euro dalam bentuk aset bermasalah, yang dikenal sebagai pinjaman tanpa kinerja.
Pekan lalu Prancis meminta Jerman berinvestasi lagi USD64 miliar pada 2018 untuk menyesuaikan upaya Paris memangkas belanja publik. Seruan itu berasal dari Menteri Keuangan Prancis Michel Sapin dan Menteri Ekonomi Prancis Emmanuel Macron menjelang kunjungan mereka ke Berlin. Mereka akan bertemu mitranya di Jerman untuk mendorong investasi dan pertumbuhan.
“Dana USD64 miliar simpanan untuk kami dan USD50 miliar investasi tambahan oleh Anda, itu akan menjadi keseimbangan yang bagus. Ini kepentingan kolektif kita bahwa Jerman berinvestasi,” papar Macron dikutip Frankfurter Allgemeine Zeitung. Prancis berjanji mengurangi belanja publik hingga USD64 miliar untuk memenuhi batas defisit anggaran Uni Eropa 3% pada 2017.
Presiden Prancis Francois Hollande juga menyeru negara-negara anggota Uni Eropa (UE), khususnya Jerman, untuk berinvestasi demi memicu pertumbuhan ekonomi zona euro.
Syarifudin
(ars)