Blue Bird dan Zurich Ikuti ReBi di Sesi Akhir

Rabu, 29 Oktober 2014 - 11:25 WIB
Blue Bird dan Zurich Ikuti ReBi di Sesi Akhir
Blue Bird dan Zurich Ikuti ReBi di Sesi Akhir
A A A
JAKARTA - Blue Bird Group dan PT Zurich Topas Life menjadi peserta Rekor Bisnis (ReBi) 12 pada sesi ketiga atau sesi terakhir penjurian sebelum puncak apresiasi ReBi 2014 yang akan digelar pada 20 November 2014.

Blue Bird Grup melalui Vice Presiden Operation Agus Sulistiyono mengajukan klaim sebagai operator taksi pertama di Indonesia yang menyediakan angkutan untuk penumpang berkebutuhan khusus. “Berkebutuhan khusus ini artinya diperuntukkan bagi penumpang yang sedang sakit atau mereka yang disable . Blue Bird merupakan yang pertama membuat konsep seperti ini dan kami yakin inovasi baru bagi mereka yang membutuhkan tumpangan,” ucap dia saat pemaparan klaim ReBi di hadapan dewan juri di Gedung SINDO, Jakarta, kemarin.

Agus mengatakan, tahap awal pihaknya mengoperasikan taksi kepada penumpang berkebutuhan khusus memanfaatkan armada sebanyak 20 unit di lokasi-lokasi yang tak jauh dari rumah sakit di Jakarta. “Bahkan bisa dihubungi di call center kami. Pelayanan taksi berkebutuhan khusus ini juga kami anggap sebagai program tanggung jawab perusahaan kepada masyarakat,” kata dia. Namun, Dewan Juri ReBi yang terdiri atas Eliezer Hernawan Hardjo (ketua dewan juri ReBi), Adler Haymans Manurung (pakar keuangan), serta Wakil Pemimpin Redaksi KORAN SINDO Djaka Susila menilai implementasi program taksi berkebutuhan khusus tersebut merupakan program yang masih berusia muda.

“Program ini belum berjalan setahun sehingga sulit kalau mau mengukur keberhasilan program ini. Kita akui ini pelopor taksi pertama yang mengistimewakan penumpang berkebutuhan khusus. Tapi, dampaknya terhadap internal dan eksternal perusahaan, saya kira belum kelihatan,” kata Ketua Dewan Juri Eliezer Hernawan Hardjo. Anggota Dewan Juri ReBi Adler Haymans Manurung menambahkan, klaim ReBi merupakan klaim yang terukur dan memiliki dampak terhadap internal dan eksternal perusahaan.

“Kalau program tersebut usianya belum setahun keberhasilan dari sisi peningkatan pelanggan maupun pengusahaan pasar di sektor ini saya kira belum kelihatan. Perlu ada klaim baru yang terukur saya kira,” ucap dia. Akhirnya Blue Bird Group pun mengubah klaim dengan menawarkan klaim baru sebagai perusahaan taksi pertama di Indonesia yang menggunakan pembayaran prepaid voucher. Klaim tersebut disepakati oleh dewan juri, namun disyaratkan memuat bukti-bukti sebagai operator taksi pertama di Indonesia dengan pembayaran prepaid menggunakan voucher.

Adapun PT Zurich Topas Life perusahaan asuransi yang berasal dari Swiss mengajukan klaim sebagai perusahaan asuransi pertama di Indonesia untuk wanita dengan identitas brand feminin. Chief Marketing Officer PT Zurich Topas Life Heru Gunadi mengatakan, pihaknya optimistis klaim yang diajukannya bisa diterima dewanjuri.“Kamioptimistisbisa diterima karena produk kami memberikan pelayanan penuh terhadap perempuan,” kata dia.

Menurut dia, keunggulan produk asuransi dengan brand Srikandi adalah produk asuransi pertama di Indonesia yang memberikan perhatian yang lebih kepada wanita-wanita Indonesia dibanding asuransi lain. “Meski bukan berada dalam lima besar pasar asuransi di Indonesia, kami melihat celah dibanding produk-produk asuransi lain,” ucap dia.

Akhirnya keputusan klaim ReBi tetap berada di tangan dewan juri dengan mempertimbangkan data dan fakta yang ada. Penghargaan atau puncak apresiasi ReBi akan digelar Tera Foundation bersama KORAN SINDO pada 20 Novembe r2014.

Ichsan amin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3298 seconds (0.1#10.140)