BI Proyeksi Kenaikan BBM Dongkrak Inflasi

Kamis, 30 Oktober 2014 - 04:04 WIB
BI Proyeksi Kenaikan...
BI Proyeksi Kenaikan BBM Dongkrak Inflasi
A A A
MANADO - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsisi pada awal November, antara Rp1.000-Rp3.000 per liternya dari harga normal Rp6.500, berpotensi mendongkrak inflasi tahun 2014 ke angka lebih tinggi.

Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru mengatakan, dari hasil hasil quick survey BI terhadap pelaku usaha di Sulut sebagaian besar (63% responden) akan menaikkan harga jual, apabila terjadi kenaikan harga BBM bersubsidi antara 10-20%.

"Dari indikasi ini, BI memperkirakan jika kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp3.000 per liter akan memberikan sumbangan kenaikan inflasi Kota Manado sebesar 2,31%. Dengan asumsi kebijakan berlaku di bulan November, maka inflasi Kota Manado di akhir tahun 2014 diperkirakan mencapai 6,2±1% (yoy)," jelasnya, Rabu (29/10/2014).

Inflasi diperkirakan dapat menjadi lebih tinggi, kata dia, sebab bertepatan dengan Natal dan Tahun Baru, di mana terjadi tekanan permintaan yang cukup besar. Karena itu, perlu dilakukan berbagai upaya untuk meminimalkan dampak kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap inflasi Kota Manado.

"Langkah pertama adalah meminimalisir kenaikan tarif angkutan darat, yang merupakan wewenang pemerintah daerah. Selanjutnya perlu dipastikan ketersediaan BBM untuk menjaga kelancaran aktivitas perekonomian," terangnya.

Di sisi lain, lanjut dia, upaya pengendalian tekanan inflasi yang berasal dari non-BBM juga perlu terus dilakukan antara lain melalui peningkatan produksi, memperlancar distribusi, mengelola timing pasokan pangan dan membangun kerjasama antar daerah dalam penyediaan pangan strategis.

Sementara, Wali Kota Manado Vicky Lumentut mengatakan, kenaikanan BBM tentunya ikut dirasakan dampaknya di kalangan pengusaha.

"Untuk formula yang kami siapkan saat ini adalah menggenjot program sosialisasi terhadap pelaku usaha. Kami mulai dari tarif angkutan yang saat ini sementara dilakukan sosialisasi berapa kenaikan tarif angkutan nantinya," jelasnya.

Lanjut dia, kenaikan BBM tersebut pasti ada program-program pemerintah pusat, yang bisa jadi itu berupa bantuan dana pada kalangan masyarakat eknomi rendah.

"Program ini kami masih tunggu, soalnya seperti biasa itu ada bantuan. Agar para masyarakat tidak serta merta shock dengan kenaikan BBM," terangnya.

Mengenai koordinasi ke pihak Pertamina, kata dia, itu sudah dilakukan. Pertamina menjamin stok kelancaran BBM. "Karena itu untuk mengantisipasi kenaikan BBM, diharapkan juga kerja sama masyarakat jika menemui ada aksi penimbunan BBM. Segera laporkan ke aparat setempat," pungkasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3181 seconds (0.1#10.140)