Pendapatan Semen Indonesia Sembilan Bulan Rp19 T
Pendapatan Semen Indonesia Sembilan Bulan Rp19 T
A
A
A
JAKARTA - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) hingga sembilan bulan pertama tahun ini mencatat pendapatan sebesar Rp19,35 triliun, tumbuh 11,27% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp17,39 triliun.
Laporan keuangan persreoan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan naiknya pendapatan diikuti meningkatnya beban pokok pendapatan menjadi Rp10,90 triliun dari Rp9,55 triliun.
Selain itu, beban penjualan juga naik menjadi Rp1,96 triliun dari Rp1,59 triliun, beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp1,38 triliun dari Rp1,21 triliun, serta beban keuangan meningkat menjadi Rp241,54 miliar dari Rp232,09 miliar.
Kendati demikian, pendapatan operasi lainnya melonjak menjadi Rp63,49 miliar dari Rp35,64 miliar, dan pendapatan keuangan terkerek dari Rp110,12 miliar menjadi Rp203,3 miliar.
Akibatnya, laba periode berjalan perusahaan semen milik negara itu meningkat tipis 5,14% menjadi Rp4,09 triliun dibanding akhir September 2013 sebesar Rp3,89 triliun. Sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 4,6% menjadi Rp4,09 triliun dari Rp3,91 triliun.
Laba per saham dasar dan dilusian naik menjadi Rp689 per lembar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp659 per lembar.
Adapun aset perusahaan akhir September 2014 sebesar Rp32,42 triliun, dengan total utang Rp8,94 triliun. Sementara jumlah aset perusahaan pada akhir tahun lalu sebesar Rp30,79 triliun, dengan total utang Rp8,99 triliun.
Laporan keuangan persreoan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan naiknya pendapatan diikuti meningkatnya beban pokok pendapatan menjadi Rp10,90 triliun dari Rp9,55 triliun.
Selain itu, beban penjualan juga naik menjadi Rp1,96 triliun dari Rp1,59 triliun, beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp1,38 triliun dari Rp1,21 triliun, serta beban keuangan meningkat menjadi Rp241,54 miliar dari Rp232,09 miliar.
Kendati demikian, pendapatan operasi lainnya melonjak menjadi Rp63,49 miliar dari Rp35,64 miliar, dan pendapatan keuangan terkerek dari Rp110,12 miliar menjadi Rp203,3 miliar.
Akibatnya, laba periode berjalan perusahaan semen milik negara itu meningkat tipis 5,14% menjadi Rp4,09 triliun dibanding akhir September 2013 sebesar Rp3,89 triliun. Sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 4,6% menjadi Rp4,09 triliun dari Rp3,91 triliun.
Laba per saham dasar dan dilusian naik menjadi Rp689 per lembar dibanding periode yang sama tahun lalu Rp659 per lembar.
Adapun aset perusahaan akhir September 2014 sebesar Rp32,42 triliun, dengan total utang Rp8,94 triliun. Sementara jumlah aset perusahaan pada akhir tahun lalu sebesar Rp30,79 triliun, dengan total utang Rp8,99 triliun.
(rna)
Explore More