Soechi Lines Tawarkan Harga IPO Rp600-800 per Saham
A
A
A
JAKARTA - PT Soechi Lines menawarkan harga saham perdana (initial public offering/IPO) pada kisaran Rp600-Rp800 per saham.
Jumlah saham yang akan ditawarkan adalah 2.571.428.500 saham atau 30% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Direktur Utama Soechi Lines Go Darmadi mengatakan, penggunaan dana dari IPO sebanyak 50% akan digunakan untuk pembelian kapal melalui anak usaha guna mendapatkan atau memenuhi kontrak baru pada masa yang akan datang.
Sekitar 25% akan digunakan untuk pembayaran utangutang kepada bank sehubungan dengan fasilitas kredit dan modal kerja dan 25% sisanya akan digunakan sebagai modal kerja entitas anak.
"Kita juga berencana roadshow ke Kuala Lumpur, Singapura, dan China. Tapi, kami juga tetap tidak melupakan investor dalam negeri karena mereka lebih tahu tentang market di Indonesia," katanya saat paparan publik perseroan di Jakarta kemarin. Menurutnya, dalam perhelatan IPO ini perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan RHB OSK Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi.
Sementara pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan akan diperoleh pada 20 November 2014. Masa penawaran umum pada 24-26 November dan tanggal penjatahan 28 November.
Sementara saham PT Soechi Lines dijadwalkan dapat melantaidiBursaEfekIndonesia (BEI) pada 2 Desember 2014. Dia mengungkapkan, perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran ini kini memiliki dan mengoperasikan 33 armada yang terdiri atas oil tanker, chemical tanker, gas carrier dan floating, storage, and offloading (FSO). Menurutnya, sebagian besar armada persero melayani perusahaan dari industri minyak dan gas bumi baik domestik maupun multinasional.
"Untuk operasional persero, kami mempunyai satu unit kapal tunda dan dua kapal tongkang," imbuhnya. Darmadi menambahkan, dalam rangka mendukung kegiatan usaha pelayaran yang mumpuni sejak 2009, perseroan memiliki anak usaha yang fokus pada bisnis galangan kapal yaitu PT Multi Ocean Shipyard (MOS) yang berfokus pada potensi penyelesaian jasa maintance, repair, dan over hauling (MRO) kapal dan pembangunan kapal baru.
Dia menambahkan, guna mengembangkanbisnisdanaksi korporasi, perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, PT Soechi Lines, menganggarkan capital expenditure (capex) 2014 sebesar USD92 juta."Dengan anggaran ini, kita akan gunakan beli kapal lima hingga tujuh kapal," katanya. Darmadi menambahkan, perseroan akan memfokuskan perusahaannya kepada bidang kemaritiman guna membantu peningkatan kapasitas pengangkutan pasokan minyak dan gas.
Perseroan akan melakukan pengangkutan pasokan minyak dan gas jika pemerintah meningkatkan pasokan minyak dan gasnya."Jika pembangunan minyak dan gas bertambah dan pasokan akan besar, kami melihat harus ada supporttransportasi untuk mengangkut minyak dan gas itu," paparnya. Menurut dia, perkembangan poros maritim akan membuat banyak kesempatan terbuka untukmengembangkanindustri maritim. Meski demikian, dia tidak menampik ketatnya regulasi yang akan diterapkan pemerintah.
"Bisnis kami ini memang membutuhkan regulasi yang ketat. Apalagi upaya pemerintah dalam berkembang ke maritim juga sedang difokuskan. Jadi kita lihat ini potensi untuk akan mengembangkan bisnis kapal," ungkapnya.
Arsy ani s
Jumlah saham yang akan ditawarkan adalah 2.571.428.500 saham atau 30% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Direktur Utama Soechi Lines Go Darmadi mengatakan, penggunaan dana dari IPO sebanyak 50% akan digunakan untuk pembelian kapal melalui anak usaha guna mendapatkan atau memenuhi kontrak baru pada masa yang akan datang.
Sekitar 25% akan digunakan untuk pembayaran utangutang kepada bank sehubungan dengan fasilitas kredit dan modal kerja dan 25% sisanya akan digunakan sebagai modal kerja entitas anak.
"Kita juga berencana roadshow ke Kuala Lumpur, Singapura, dan China. Tapi, kami juga tetap tidak melupakan investor dalam negeri karena mereka lebih tahu tentang market di Indonesia," katanya saat paparan publik perseroan di Jakarta kemarin. Menurutnya, dalam perhelatan IPO ini perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan RHB OSK Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi.
Sementara pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan akan diperoleh pada 20 November 2014. Masa penawaran umum pada 24-26 November dan tanggal penjatahan 28 November.
Sementara saham PT Soechi Lines dijadwalkan dapat melantaidiBursaEfekIndonesia (BEI) pada 2 Desember 2014. Dia mengungkapkan, perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran ini kini memiliki dan mengoperasikan 33 armada yang terdiri atas oil tanker, chemical tanker, gas carrier dan floating, storage, and offloading (FSO). Menurutnya, sebagian besar armada persero melayani perusahaan dari industri minyak dan gas bumi baik domestik maupun multinasional.
"Untuk operasional persero, kami mempunyai satu unit kapal tunda dan dua kapal tongkang," imbuhnya. Darmadi menambahkan, dalam rangka mendukung kegiatan usaha pelayaran yang mumpuni sejak 2009, perseroan memiliki anak usaha yang fokus pada bisnis galangan kapal yaitu PT Multi Ocean Shipyard (MOS) yang berfokus pada potensi penyelesaian jasa maintance, repair, dan over hauling (MRO) kapal dan pembangunan kapal baru.
Dia menambahkan, guna mengembangkanbisnisdanaksi korporasi, perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran, PT Soechi Lines, menganggarkan capital expenditure (capex) 2014 sebesar USD92 juta."Dengan anggaran ini, kita akan gunakan beli kapal lima hingga tujuh kapal," katanya. Darmadi menambahkan, perseroan akan memfokuskan perusahaannya kepada bidang kemaritiman guna membantu peningkatan kapasitas pengangkutan pasokan minyak dan gas.
Perseroan akan melakukan pengangkutan pasokan minyak dan gas jika pemerintah meningkatkan pasokan minyak dan gasnya."Jika pembangunan minyak dan gas bertambah dan pasokan akan besar, kami melihat harus ada supporttransportasi untuk mengangkut minyak dan gas itu," paparnya. Menurut dia, perkembangan poros maritim akan membuat banyak kesempatan terbuka untukmengembangkanindustri maritim. Meski demikian, dia tidak menampik ketatnya regulasi yang akan diterapkan pemerintah.
"Bisnis kami ini memang membutuhkan regulasi yang ketat. Apalagi upaya pemerintah dalam berkembang ke maritim juga sedang difokuskan. Jadi kita lihat ini potensi untuk akan mengembangkan bisnis kapal," ungkapnya.
Arsy ani s
(bbg)