Pembangunan Kilang BBM Diprioritaskan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan bahwa pembangunan kilang pengolahan minyak mentah menjadi bahan bakar minyak (BBM) menjadi salah satu prioritas pemerintah.
“Kilang BBM penting bagi masa depan, demikian pula terminal BBM. Semua infrastruktur akan menjadi prioritas ke depan,” kata Menteri ESDM Sudirman Said saat konferensi pers seusai serah terima jabatan menteri ESDM di Jakarta kemarin. Menurut dia, kemandirian energi nasional harus didukung dengan kesiapan infrastruktur seperti kilang dan tangki penyimpanan BBM yang memadai. Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan energi nasional diharapkan tidak lagi bergantung pada kondisi pasar.
Prioritas lain Kementerian ESDM, menurut, Sudirman adalah melanjutkan peningkatan nilai tambah tambang mineral dan batu bara. Dia menegaskan, ekspor bahan baku memang mudah, namun tidak membangun kapasitas nasional. Karena itu, pemerintah tetap akan fokus pada upaya peningkatan nilai tambah di dalam negeri. Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya akan segera mengecek seluruh keputusan yang tertunda di sektor ESDM.
Dalam satu hingga dua pekan ke depan pihaknya akan mengurai sumbatan di sektor ini untuk memastikan agar Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berfungsi dengan baik. “Saya akan check up seluruh mesin organisasi. Apabila ada sumbatan, akan ada penyegaran dalam 1-2 minggu ke depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sudirman juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap penyelewengan, termasuk dalam isu mafia migas, bekerja sama dengan aparat penegak hukum. Fokus pada peningkatan kapasitas kilang didalam negeri dari Kementerian ESDM sejalan dengan program PT Pertamina (Persero) yang dinamai refinery development master plan(RDMP).
Nanang wijayanto/ ant
“Kilang BBM penting bagi masa depan, demikian pula terminal BBM. Semua infrastruktur akan menjadi prioritas ke depan,” kata Menteri ESDM Sudirman Said saat konferensi pers seusai serah terima jabatan menteri ESDM di Jakarta kemarin. Menurut dia, kemandirian energi nasional harus didukung dengan kesiapan infrastruktur seperti kilang dan tangki penyimpanan BBM yang memadai. Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan energi nasional diharapkan tidak lagi bergantung pada kondisi pasar.
Prioritas lain Kementerian ESDM, menurut, Sudirman adalah melanjutkan peningkatan nilai tambah tambang mineral dan batu bara. Dia menegaskan, ekspor bahan baku memang mudah, namun tidak membangun kapasitas nasional. Karena itu, pemerintah tetap akan fokus pada upaya peningkatan nilai tambah di dalam negeri. Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya akan segera mengecek seluruh keputusan yang tertunda di sektor ESDM.
Dalam satu hingga dua pekan ke depan pihaknya akan mengurai sumbatan di sektor ini untuk memastikan agar Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berfungsi dengan baik. “Saya akan check up seluruh mesin organisasi. Apabila ada sumbatan, akan ada penyegaran dalam 1-2 minggu ke depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sudirman juga menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap penyelewengan, termasuk dalam isu mafia migas, bekerja sama dengan aparat penegak hukum. Fokus pada peningkatan kapasitas kilang didalam negeri dari Kementerian ESDM sejalan dengan program PT Pertamina (Persero) yang dinamai refinery development master plan(RDMP).
Nanang wijayanto/ ant
(bbg)