Listrik Padam, Penjualan Genset di Palembang Melonjak

Senin, 03 November 2014 - 02:25 WIB
Listrik Padam, Penjualan Genset di Palembang Melonjak
Listrik Padam, Penjualan Genset di Palembang Melonjak
A A A
PALEMBANG - Pemadaman listrik dalam tiga hari terakhir di wilayah Palembang membawa angin segar bagi penjualan generator atau genset di pasaran. Pasalnya, pelaku usaha banyak memanfaatkan genset sebagai back up energi untuk kelancaran operasional perusahaan, tak terkecuali di tingkat rumah tangga.

Seperti diungkapkan Effendi, pemilik Denyo Diesel yang berlokasi di Jalan Masjid Lama No87/52. Dia mengatak, dalam beberapa hari sejak listrik padam merata di Palembang penjualan genset meningkat dibandingkan hari normal.

Dalam satu hari tokonya bisa kedatangan 4-5 konsumen yang mencari mesin generator tersebut. Sementara di hari sebelumnya, pembelian genset sepi, bahkan tidak ada sama sekali sebab konsumen rata-rata mencari sparepart atau mesin lainnya.

“Kalau kondisi listrik seperti ini tentu transaksi meningkat tajam karena kebutuhannya yang mendesak,” ucap Effendi, Minggu (2/11/2014).

Pihaknya saat ini menyediakan genset untuk beberapa merek impor, seperti Yamakano buatan China yang dibanderol mulai Rp1jutaan ke atas. Para konsumen membeli genset tipe kecil untuk rumah tangga dengan kapasitas 1.000 liter atau yang besar.

“Listrik padam ini tidak kami perkirakan sebelumnya. Tidak ada informasi juga dari pihak PLN. Jadi, kami belum persiapan stok untuk genset besar. Dimungkinkan besok baru ada pengadaannya,” tutur dia.

Dari pantauan di lapangan, toko-toko penjualan genset di kawasan Jalan Masjid Lama juga ramai didatangi konsumen. Beragam stok mesin bermerk favorit banyak yang datang dan keluar dari setiap toko.

“Kami sedia genset buatan Jepang yang berkapasitas mulai 700-2.500 liter bensin. Dengan harga mulai Rp1 juta-Rp3,2juta, barang-barang ini tetap banyak dibeli. Kalau kapasitas besar, konsumen kecil tidak bakal sanggup beli. Ini stok baru lagi datang,”tutur pengelola toko Teknik Diesel Jaya, Cici.

Dihubungi terpisah, Marketing Manager PTC Mal Yusnita mengatakan, pemadaman listrik tentu berimbas buruk pada operasional mal apabila tidak menggunakan energi alternatif genset. Meski, daya genset yang digunakan bisa saja bermasalah karena hanya bergantung kapasitas bahan bakarnya.

“Listrik padam tentu bisa membuat mal tidak nyaman, barang-barang di tenant bisa rusak, pastinya biaya operasional semakin tinggi,” tukasnya.

Sementara Public Relation Hotel Princess Palembang Lala Sidney mengatakan, pemadaman listrik juga terjadi wilayah kompleks Ilir Barat. Hal ini berpengaruh besar pada operasional hotel. Beruntung pihak manajemen bisa segera mengantisipasi komplain tamu.

“Kami pakai genset, jadi aktivitas hotel tetap berjalan,” ujar Lala.

Akibatnya, biaya operasional hotel membengkak karena gangguan listrik ini terjadi dalam tiga hari berturut-turut di akhir pekan lalu. Tercatat kebutuhan bahan bakar untuk genset membengkak karena penggunaan bahan bakar sehari sekitar 5.000 liter solar.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5640 seconds (0.1#10.140)