Anies Klaim KIP Beda dengan BSM

JAKARTA - Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan mengklaim bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), berbeda dengan Bantuan Siswa Miskin (BSM).

Dia menyebutkan, dalam tahap awal terdapat 177 anak di Jakarta yang diberikan kartu sakti tersebut, dari 600 kartu keluarga sejahtera.

"Angkanya memang harus diverifikasi lagi, karena kita tau bahwa kalau kita lihat penyaluran sekarang ini beda dengan kemarin," ucap dia di Gedung Pos Indonesia, Jakarta, Senin (3/11/2014).

Lebih lanjut dia menjelaskan, dalam prosedur BSM, data yang digunakan adalah data yang dari sekolah. Namun untuk KIP, data yang digunakan adalah data keluarga.

"Kenapa? Krn KIP ini diberikan bukan hanya untuk anak yang sekolah, tapi justru anak-anak yang tidak berada di dalam sekolah. Cakupan lebih luas, kalau dulu siswa sekolah, kalau sekarang anak usia sekolah," jelas Anies.

Selain itu, lanjut Anies, jangkauan KIP bukan saja digunakan untuk para siswa kembali ke sekolah. Melainkan dapat digunakan pula untuk latihan kerja.

"Sekarang menjadi pembeda pertama. Kedua soal jangkauannya, mereka bisa menggunakan kartu itu bukan saja untuk kembali ke sekolah, tapi untuk latihan kerja sehingga kemudian masuk di dunia lapangan kerja. Itu secara umum," tandasnya.