Arab Pangkas Harga Ekspor Minyak ke AS, WTI Terkoreksi
A
A
A
SEOUL - Minyak mentah West texas Intermediate (WTI) memperpanjang penurunan dari harga terendah sejak Juni 2012 karena Arab Saudi memangkas harga ekspor minyak mentah ke Amerika Serikat (AS) di tengah spekulasi meningkatnya stok minyak mentah di negara tersebut. Harga minyak mentah brent juga terperosok di London.
Kontrak berjangka (futures) turun sebesar 0,8% di New York untuk hari empat berturut-turut. Perusahaan minyak Saudi Arabian Oil Co mamangkas harga minyak ke AS untuk pengiriman Desember, sementara minyak untuk pengiriman ke Asia dan Eropa diberi harga lebih tinggi.
Menurut survei Bloomberg menjelang rilis pemerintah besok, persediaan minyak mentah AS naik 1,9 juta barel ke level tertinggi pada pekan lalu ke level tertinggi 4 bulan.
"Saat ini adalah permainan bodoh antara anggota OPEC dan AS untuk meningkatkan pangsa pasar. Meningkatnya stok minyak mentah di AS tidak akan cukup untuk membuat OPEC menurunkan produksinya, kecuali harga turun secara signifikan menjadi di bawah USD75," kata analis komoditas di Hyundai Futures Inc Will Yun seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (4/11/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Desember turun sebanyak 65 sen menjadi USD78,13 per barel dan berada di USD78,37 pukul 10.35 siang waktu Seoul. Kontrak turun USD1,76 ke USD78,78, kemarin.
Semua volume perdagangan kontrak berjangka sekitar 10% di bawah rata-rata 100 hari. Sedangkan harga telah turun 20% sepanjang tahun ini.
Minyak mentah brent di ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Desember turun sebanyak 68 sen atau 0,8% ke USD84,10 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD5,96 untuk WTI, turun dibandingkan kemarin sebesar USD6.
Kontrak berjangka (futures) turun sebesar 0,8% di New York untuk hari empat berturut-turut. Perusahaan minyak Saudi Arabian Oil Co mamangkas harga minyak ke AS untuk pengiriman Desember, sementara minyak untuk pengiriman ke Asia dan Eropa diberi harga lebih tinggi.
Menurut survei Bloomberg menjelang rilis pemerintah besok, persediaan minyak mentah AS naik 1,9 juta barel ke level tertinggi pada pekan lalu ke level tertinggi 4 bulan.
"Saat ini adalah permainan bodoh antara anggota OPEC dan AS untuk meningkatkan pangsa pasar. Meningkatnya stok minyak mentah di AS tidak akan cukup untuk membuat OPEC menurunkan produksinya, kecuali harga turun secara signifikan menjadi di bawah USD75," kata analis komoditas di Hyundai Futures Inc Will Yun seperti dilansir dari Bloomberg, Selasa (4/11/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Desember turun sebanyak 65 sen menjadi USD78,13 per barel dan berada di USD78,37 pukul 10.35 siang waktu Seoul. Kontrak turun USD1,76 ke USD78,78, kemarin.
Semua volume perdagangan kontrak berjangka sekitar 10% di bawah rata-rata 100 hari. Sedangkan harga telah turun 20% sepanjang tahun ini.
Minyak mentah brent di ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Desember turun sebanyak 68 sen atau 0,8% ke USD84,10 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD5,96 untuk WTI, turun dibandingkan kemarin sebesar USD6.
(rna)