Inflasi di Kaltim Oktober 0,16%

Selasa, 04 November 2014 - 12:34 WIB
Inflasi di Kaltim Oktober...
Inflasi di Kaltim Oktober 0,16%
A A A
SAMARINDA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalai inflasi 0,16% pada Oktober 2014. Di mana, terjadi perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,11 pada September 2014 menjadi 116,29.

Atas kondisi tersebut, hingga Oktober 2014 inflasi tahun kalender mencapai 3,88% dan inflasi year on year tercatat 4,57%.

Jika dirinci berdasarkan kota, pada Oktober 2014 Samarinda mengalami inflasi 0,60%, Balikpapan deflasi -0,48%, dan Tarakan inflasi 0,37%. Sampai Oktober 2014 inflasi tahun kalender di Samarinda 2,94%, Balikpapan 3,93%, dan Tarakan 7,36%.

"Sesuai hasil tersebut, inflasi year on year di Samarinda mencapai 3,62%, Balikpapan 4,92%, dan Tarakan 7,17%. Hal ini sesuai IHK yang merupakan salah satu indikator ekonomi untuk mengukur tingkat perubahan harga atau inflasi atau deflasi di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan," kata Kepala BPS Kaltim Aden Gultom di Samarinda, Selasa (4/11/2014).

Menurutnya, perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi rumah tangga.

Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan atau hari kerja pertama oleh BPS.

Inflasi terjadi disebabkan adanya kenaikan harga pada kelompok pengeluaran yang memiliki andil dominan, ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada kelompok transportasi dan komunikasi yang mengalami inflasi 1,15%.

Selain itu, kelompok perumahan mengalami inflasi 1,07%, disusul kelompok kesehatan inflasi 0,65%. Lalu, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga mengalami inflasi 0,31%, kelompok makanan jadi 0,15%.

Kemudian, kelompok sandang mengalami inflasi 0,06%. Sedangkan kelompok bahan makanan mengalami deflasi -1,94%.

"Meski demikian, Oktober 2014 kelompok komoditi terhadap inflasi yang terbesar adalah perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memiliki andil 0,29%. Disusul, kelompok transportasi dan komunikasi 0,20%," jelas dia.

Selain itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan kelompok kesehatan memiliki andil yang sama dalam peningkatan inflasi Oktober 2014 yaitu 0,03%.

Disusul kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga memiliki andil 0,02%, kelompok sandang memiliki andil 0,001%. Sedangkan kelompok bahan makanan memiliki andil negatif atau menekan laju inflasi yaitu -1,94%.

Jika dibandingkan inflasi tahunan, Oktober 2014 Kaltim mengalami peningkatan 0,16% dari periode sama dua tahun sebelumnya, yaitu inflasi Oktober 2013 sebesar 0,14% dan Oktober 2012 terjadi deflasi -0,39%. Sedangkan inflasi tahun kalender Kaltim sampai Oktober 2014 sebesar 3,88%.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6644 seconds (0.1#10.140)