Masyarakat Bantul Kesulitan Mendapat Elpiji 3 Kg
A
A
A
BANTUL - Masyarakat Bantul kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram (kg), akibatnya harga di pasaran melambung. Saat ini, di sejumlah wilayah bahkan di pusat kota Bantul harga eceran tabung gas 3 kg tembus Rp20 ribu. Harga tersebut jauh dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh pemerintah melalui PT Pertamina.
Sriyono, pedagang soto di depan gedung Parasamya mengatakan, ia kesulitan mendapatkan tabung gas ukuran 3 kg untuk keperluan warungnya. Ia sudah mencari dari tempatnya tinggal di Pijenan, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak sampai Kota Bantul belum juga mendapatkan. Terakhir ia mendapatkan gas 3 kg di belakang pasar Bantul, namun harganya sudah menembus Rp20 ribu.
“Saya itu sudah mencari di lebih dari 10 warung, semuanya tidak ada. Akhirnya saya sampai pasar Bantul baru dapat dengan harga sangat mahal, Rp20 ribu,” papar Sriyono, Selasa (4/11/2014).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Riza Marzuki, warga Wonokromo, Pleret. Ia mengaku kesulitan mendapatkan tabung gas 3 kg. Selama dua hari dari hari Minggu (2/11) sampai Senin (3/11) kemarin ia berusaha mencari gas 3 kg dari Terminal Giwangan sampai ke Pasar Imogiri, ternyata tidak satupun yang menjualnya.
Riza menuturkan, baik pengecer ataupun pangkalan mengaku kehabisan stok tabung gas 3 kg karena alasan ada pengurangan dari agen. Akibat kesulitan mencari tabung gas 3 kg tersebut, ia bersama istrinya terpaksa tidak memasak dan terpaksa jajan di warung untuk sekadar makan.
Ia berharap agar pemerintah memikirkan kesulitan warga mendapatkan gas 3 kg tersebut. “Kalau seperti ini terus masyarakatlah yang dirugikan,” ujarnya.
Sriyono, pedagang soto di depan gedung Parasamya mengatakan, ia kesulitan mendapatkan tabung gas ukuran 3 kg untuk keperluan warungnya. Ia sudah mencari dari tempatnya tinggal di Pijenan, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak sampai Kota Bantul belum juga mendapatkan. Terakhir ia mendapatkan gas 3 kg di belakang pasar Bantul, namun harganya sudah menembus Rp20 ribu.
“Saya itu sudah mencari di lebih dari 10 warung, semuanya tidak ada. Akhirnya saya sampai pasar Bantul baru dapat dengan harga sangat mahal, Rp20 ribu,” papar Sriyono, Selasa (4/11/2014).
Hal serupa juga diungkapkan oleh Riza Marzuki, warga Wonokromo, Pleret. Ia mengaku kesulitan mendapatkan tabung gas 3 kg. Selama dua hari dari hari Minggu (2/11) sampai Senin (3/11) kemarin ia berusaha mencari gas 3 kg dari Terminal Giwangan sampai ke Pasar Imogiri, ternyata tidak satupun yang menjualnya.
Riza menuturkan, baik pengecer ataupun pangkalan mengaku kehabisan stok tabung gas 3 kg karena alasan ada pengurangan dari agen. Akibat kesulitan mencari tabung gas 3 kg tersebut, ia bersama istrinya terpaksa tidak memasak dan terpaksa jajan di warung untuk sekadar makan.
Ia berharap agar pemerintah memikirkan kesulitan warga mendapatkan gas 3 kg tersebut. “Kalau seperti ini terus masyarakatlah yang dirugikan,” ujarnya.
(gpr)