IKM Serap Tenaga Kerja 10,3 Juta

Selasa, 04 November 2014 - 20:05 WIB
IKM Serap Tenaga Kerja 10,3 Juta
IKM Serap Tenaga Kerja 10,3 Juta
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim, tahun ini industri kecil dan menengah (IKM) mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 10,3 juta orang. Sektor ini juga memberikan kontribusi terhadap nilai ekspor sebesar USD19.579 juta.

Sementara, nilai produksi IKM mencapai Rp753 triliun. Pada 2015 sumbangan IKM terhadap product domestic bruto (PDB) diharapkan mampu mencapai 50% dari total sumbangan sektor industri terhadap PDB nasional.

Direktur Industri Kecil dan Menengah Wilayah II Kemenperin Roy Sianipar mengatakan, demi menghadapi pasar yang makin kompetitif, teknologi IKM perlu diperkuat. Salah satunya dengan menggunakan mesin retort (pengemasan produk pangan) yang memiliki teknologi retort pouch (kemasan fleksibel). Tujuannya, agar produk makanan siap santap yang dihasilkan IKM memungkinkan untuk disimpan dalam waktu yang lama.

”Mesin pengolah pangan teknologi retort diberikan secara hibah oleh Jepang. Mesin tersebut sudah terpasang di UPT (Unit Pelayanan Teknis) Industri Kerajinan yang berlokasi di Jalan MT Haryono Kav 52. Tebet, Jakarta Selatan,” kata Roy pada Sosialisasi Inovasi Teknologi Mesin Pengolahan Pangan Industri Kecil dan Menengah di Jakarta, kemarin.

Mesin pengolahan makanan berteknologi retort merupakan hibah dari Japan International Cooperation Agency (JICA) yang bekerja sama dengan Samson Co, Ltd. Hibah ini berdasarkan perjanjian kerja sama antara JICA dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) IKM Kemenperin.

Fungsi mesin manufaktur makanan retort untuk memasak airpanas jetsteam , yangmemasak dan mensterilkan dalam jumlah besar. Mesin ini pun berfungsi sebagai steam cooker (pemasak dengan uap), vacuum pressure cooker (hampa udara), pengaduk, dan pendingin. Mesin ini dapat memasak makanan konvensional menjadi makanan retort yang dapat disimpan pada temperatur normal. ”Nantinya makanan tersebut menjadi tahan lama, awet tanpa bahan kimia, dan bisa bertahan cukup lama, selama enam bulan,” katanya.

Direktur Jenderal (Dirjen) IKM Kemenperin Euis Saedah mengatakan, kegiatan sosialisasi inovasi teknologi mesin pangan ini dapat meningkatkan kemampuan IKM di bidang pengolahan pangan berbasis teknologi retort.

”Teknologi ini diperlukan bagi peningkatan kemampuan IKM pangan. Melalui hibah ini, kita berharap kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan Jepang (JICA) akan semakin harmonis dan saling menguntungkan,” kata Euis.

Oktiani endarwati
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5196 seconds (0.1#10.140)