Isu Kenaikan Harga BBM Dongkrak Konsumsi 12%

Rabu, 05 November 2014 - 15:19 WIB
Isu Kenaikan Harga BBM Dongkrak Konsumsi 12%
Isu Kenaikan Harga BBM Dongkrak Konsumsi 12%
A A A
JAKARTA - Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kepada pemerintah bahwa ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) subsidi maupun non-subsidi secara nasional cukup.

Namun demikian, Hanung mengaku isu kenaikan BBM bersubsidi menyebabkan konsumsi jadi naik sebesar 12% di masyarakat. Kenaikan konsumsi tertinggi terjadi di wilayah Sumatera.

"Saya minta kesadaran masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan karena persediaan cukup," katanya di Jakarta Rabu (5/11/2014).

Hanung menjelaskan, dalam dua pekan terakhir kenaikan konsumsi BBM bersubsidi jenis premium sebanyak 81.000 kiloliter (kl) per hari dengan rata-rata 90.000 kl per hari. Sedangkan untuk solar relatif tidak ada lonjakan konsumsi.

"Kita sudah hitung solar defisit 1,1 juta kl, premium sekitar 600.000 kl, minyak tanah (mitan) 23.000 kl. Mudah-mudahan mitan tidak jadi defisit karena program perdana elpiji jalan November," jelasnya.

Hanung menuturkan, over kuota konsumsi BBM bersubsidi sebanyak 1,9 juta kl akan terjadi pada November ini. Adapun 1,6 juta kl didominasi BBM bersubsidi jenis premium, selebihnya BBM bersubsidi jenis solar.

"Kalau soal over kuota domain pemerintah. Kami hanya penerima tugas. Kita akan lapor situasi menjelang akhir prognosa," ungkapnya.

Lebih lanjut Hanung mengatakan, setelah pemerintah memutuskan kenaikan harga BBM maka masyarakat akan akan beralih ke Pertamax, sehingga terjadi pengurangan defisit dan bergeser ke BBM non-subsidi seperti tahun lalu.

"Kalau naik biasanya bergerak ke non-subsidi, dan kalau beda Rp1.000 yang beralih ke pertamax cukup banyak," ujarnya.

Hanung juga telah menginstruksikan di tingkat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak (SPBU) untuk meningkatkan pengawasan. Hal itu untuk mencegah pembelian BBM bersubsidi secara berlebih dan mengatasi adanya penyelundupan.

"Kita berkoordinasi dengan aparat keamanaan. Kalau SPBU justru lakukan hal yang tidak diinginkan maka akan diberikan sanksi," tandasnya.

(Baca: Harga BBM Naik, Pemerintah Jamin Stok Aman)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5499 seconds (0.1#10.140)