JK Ungkap Penghambat Pertumbuhan Ekonomi RI
Rabu, 05 November 2014 - 16:11 WIB
JK Ungkap Penghambat Pertumbuhan Ekonomi RI
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan, setidaknya terdapat tiga hal penghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Menurutnya, penghambat pertama adalah tingkat suku bunga di Indonesia yang masih tinggi.
"Biaya keuangan, bunga. Memang selalu saya peringatkan Bank Indonesia (BI) keliru menaikkan bunga ketika orang butuh dana besar," katanya di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (5/11/2014).
Dia mengatakan, penghambat kedua adalah ongkos logistik di Indonesia yang mahal dan sering dikeluhkan para investor. Sebab, dengan ongkos Logistik yang terbilang mahal tersebut, infrastruktur di Indonesia masih bobrok.
"Kemudian birokrasi yang memang menyedihkan. Tapi kami mengupayakan birokrasi yang lebih cepat dan penyelesaian lebih cepat," jelas JK.
Penghambat ketiga, sambung JK, pembangunan infrastruktur yang masih minim dilakukan di Indonesia.
Di sisi lain, dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi, memang dibutuhkan peran dalam hal pembangunan infrastruktur yang menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Infrastruktur adalah tugas pemerintah, misalnya jalan. Itu memang enggak akan kembali secara bisnis, tapi semua yang sudah kita investasikan besar-besaran akan kembali dalam bentuk ekonomi. Kemudian, bendungan untuk pertanian. Enggak mungkin orang jual air makanya harus kita bangun bendungan, itu tugas pemerintah," pungkasnya.
Menurutnya, penghambat pertama adalah tingkat suku bunga di Indonesia yang masih tinggi.
"Biaya keuangan, bunga. Memang selalu saya peringatkan Bank Indonesia (BI) keliru menaikkan bunga ketika orang butuh dana besar," katanya di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (5/11/2014).
Dia mengatakan, penghambat kedua adalah ongkos logistik di Indonesia yang mahal dan sering dikeluhkan para investor. Sebab, dengan ongkos Logistik yang terbilang mahal tersebut, infrastruktur di Indonesia masih bobrok.
"Kemudian birokrasi yang memang menyedihkan. Tapi kami mengupayakan birokrasi yang lebih cepat dan penyelesaian lebih cepat," jelas JK.
Penghambat ketiga, sambung JK, pembangunan infrastruktur yang masih minim dilakukan di Indonesia.
Di sisi lain, dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi, memang dibutuhkan peran dalam hal pembangunan infrastruktur yang menjadi tanggung jawab pemerintah.
"Infrastruktur adalah tugas pemerintah, misalnya jalan. Itu memang enggak akan kembali secara bisnis, tapi semua yang sudah kita investasikan besar-besaran akan kembali dalam bentuk ekonomi. Kemudian, bendungan untuk pertanian. Enggak mungkin orang jual air makanya harus kita bangun bendungan, itu tugas pemerintah," pungkasnya.
(izz)
