Pertumbuhan Kredit Tahun Depan di Bawah 20%
A
A
A
SURABAYA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun depan akan sedikit lebih baik dibanding tahun ini.
Meski begitu, pertumbuhan kredit diperkirakan tetap di bawah 20%. ”Tahun ini kan turun 16-18%, tahun depan akan ada peningkatan lagi,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di sela-sela acara Sharia Economic Festival (ISEF) di Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Muliaman menambahkan, pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun ini. Sehingga, pertumbuhan kredit pun diperkirakan lebih tinggi, sesuai dengan permintaan yang meningkat.
Sementara, Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara mengatakan, tahun depan pertumbuhan kredit antara semester pertama dengan semester kedua akan berbeda. Namun secara keseluruhan, pertumbuhan kredit tahun depan diperkirakan tak jauh berbeda dengan tahun ini. Tahun ini pertumbuhan kredit keseluruhan diproyeksi tak lebih dari 14%.
Perkiraan tersebut didasarkan pada pertumbuhan kredit dari Januari hingga Agustus yang hanya naik 7% dibanding akhir tahun lalu. Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pertumbuhan hanya 14%. ”Tahun depan rasanya masih juga. Tahun depan antara first semester sama second semester hal yang berbeda ya,” kata Mirza dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan kredit tahun ini melambat karena kondisi likuiditas yang ketat. Dia juga pesimistis pertumbuhan kredit akan mencapai 15-17% sesuai arahan otoritas. Jahja memperkirakan, pertumbuhan kredit tahun ini hanya di kisaran 10-12%.
Ria martati
Meski begitu, pertumbuhan kredit diperkirakan tetap di bawah 20%. ”Tahun ini kan turun 16-18%, tahun depan akan ada peningkatan lagi,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di sela-sela acara Sharia Economic Festival (ISEF) di Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Muliaman menambahkan, pertumbuhan ekonomi tahun depan diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun ini. Sehingga, pertumbuhan kredit pun diperkirakan lebih tinggi, sesuai dengan permintaan yang meningkat.
Sementara, Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara mengatakan, tahun depan pertumbuhan kredit antara semester pertama dengan semester kedua akan berbeda. Namun secara keseluruhan, pertumbuhan kredit tahun depan diperkirakan tak jauh berbeda dengan tahun ini. Tahun ini pertumbuhan kredit keseluruhan diproyeksi tak lebih dari 14%.
Perkiraan tersebut didasarkan pada pertumbuhan kredit dari Januari hingga Agustus yang hanya naik 7% dibanding akhir tahun lalu. Sedangkan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pertumbuhan hanya 14%. ”Tahun depan rasanya masih juga. Tahun depan antara first semester sama second semester hal yang berbeda ya,” kata Mirza dalam kesempatan yang sama.
Sebelumnya Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengatakan, pertumbuhan kredit tahun ini melambat karena kondisi likuiditas yang ketat. Dia juga pesimistis pertumbuhan kredit akan mencapai 15-17% sesuai arahan otoritas. Jahja memperkirakan, pertumbuhan kredit tahun ini hanya di kisaran 10-12%.
Ria martati
(ars)