Intan Baruprana Targetkan Dana IPO Rp639,79 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Intan Baruprana Finance (IBF), perusahaan pembiayaan untuk kebutuhan pendanaan investasi maupun modal kerja berencana melepaskan saham perdana ke publik (initial public offering /IPO) dengan mengincar dana Rp639,79 miliar.
Presiden Direktur Intan Baruprana Finance, Jap Hartono, mengatakan bahwa perseroan berencana melepas sebanyak- banyaknya 40% atau setara 1,67 miliar saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Adapun, harga saham yang ditawarkan perseroan untuk IPO di kisaran Rp311 hingga Rp383 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang dibidik mencapai Rp639,79 miliar.
“Kami berencana menggunakan dana IPO sekitar 50% untuk modal kerja pembiayaan dan 50% lagi akan digunakan untuk pembayaran utang usaha kepada kreditur grup dan nongrup,” kata Jap seusai menghadiri paparan publik perseroan di Jakarta kemarin. IBF merupakan anak usaha dari PT Intraco Penta Tbk (INTA) yaitu perusahaan penyedia solusi peralatan berat di Indonesia.
Perseroan didukung melalui induk usaha yang mempunyai 40 lokasi di Indonesia untuk menawarkan total solusi pembiayaan secara fleet financing untuk peralatan berat guna industri infrastruktur, konstruksi, transportasi darat dan air, maupun pertambangan, minyak dan gas, pertanian dan perkebunan dengan skema konvensional maupun syariah dalam bentuk mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat (USD).
Dalam aksi korporasi tersebut, IBF telah menunjuk PT BNI Securities selaku penjamin pelaksana emisi (underwriter ). Perkiraan jadwal emisi saham perseroan yakni pernyataan tanggal pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 4 November 2014, masa penawaran pada 26-28 November 2014 dan tanggal penjatahan pada 2 Desember 2014. Rencananya saham ini akan mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Desember 2014.
Di tempat yang sama, Direktur PT BNI Securities Daniel Nainggolan menjelaskan, saat ini kondisi pasar masih tetap baik, sedangkan level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih berada di atas 5.000.
Meski industri batu bara tengah menurun, dengan strategi yang telah dilakukan IBF, pihaknya optimistis penawaran saham akan diserap pasar. Dia menilai, investor masih akan mencari equity dengan return yang baik pada tahun depan.
Heru febrinto
Presiden Direktur Intan Baruprana Finance, Jap Hartono, mengatakan bahwa perseroan berencana melepas sebanyak- banyaknya 40% atau setara 1,67 miliar saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Adapun, harga saham yang ditawarkan perseroan untuk IPO di kisaran Rp311 hingga Rp383 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang dibidik mencapai Rp639,79 miliar.
“Kami berencana menggunakan dana IPO sekitar 50% untuk modal kerja pembiayaan dan 50% lagi akan digunakan untuk pembayaran utang usaha kepada kreditur grup dan nongrup,” kata Jap seusai menghadiri paparan publik perseroan di Jakarta kemarin. IBF merupakan anak usaha dari PT Intraco Penta Tbk (INTA) yaitu perusahaan penyedia solusi peralatan berat di Indonesia.
Perseroan didukung melalui induk usaha yang mempunyai 40 lokasi di Indonesia untuk menawarkan total solusi pembiayaan secara fleet financing untuk peralatan berat guna industri infrastruktur, konstruksi, transportasi darat dan air, maupun pertambangan, minyak dan gas, pertanian dan perkebunan dengan skema konvensional maupun syariah dalam bentuk mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat (USD).
Dalam aksi korporasi tersebut, IBF telah menunjuk PT BNI Securities selaku penjamin pelaksana emisi (underwriter ). Perkiraan jadwal emisi saham perseroan yakni pernyataan tanggal pra-efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 4 November 2014, masa penawaran pada 26-28 November 2014 dan tanggal penjatahan pada 2 Desember 2014. Rencananya saham ini akan mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Desember 2014.
Di tempat yang sama, Direktur PT BNI Securities Daniel Nainggolan menjelaskan, saat ini kondisi pasar masih tetap baik, sedangkan level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang masih berada di atas 5.000.
Meski industri batu bara tengah menurun, dengan strategi yang telah dilakukan IBF, pihaknya optimistis penawaran saham akan diserap pasar. Dia menilai, investor masih akan mencari equity dengan return yang baik pada tahun depan.
Heru febrinto
(ars)