Industri Properti Bergerak Dinamis, LPKR Perluas Penawaran Produk Baru

Rabu, 20 November 2024 - 15:20 WIB
loading...
Industri Properti Bergerak...
Menyambut momentum pertumbuhan ekonomi, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen terus berinovasi dan memperluas penawaran produk bagi pemilik rumah pertama. Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menyambut momentum pertumbuhan ekonomi, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen terus berinovasi dan memperluas penawaran produk bagi pemilik rumah pertama. Salah satunya dengan peluncuran perumahan baru yang terjangkau di Park Serpong maupun di Lippo Cikarang Cosmopolis.

Pada periode Januari-September 2024, LPKR berhasil membukukan pra penjualan sebesar Rp4,25 triliun. Pencapaian yang setara 79% dari target tahun ini didorong permintaan yang berkelanjutan terhadap produk hunian dengan harga yang terjangkau dari peluncuran sebelumnya.

Seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown, serta proyek baru seperti seri Zen di Park Serpong dan XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis. Di samping itu, proyek-proyek premium seperti Cendana Suites @ Diponegoro, The Hive @ Mataram di Lippo Village Central, dan The Colony @ Palm Court juga mendapatkan respons positif.

Group CEO LPKR John Riady yakin dapat mencapai target pra-penjualan tahun ini setelah meraih 79% dari target pra penjualan di Kuartal III 2024. ”Harapan kita bisa mempertahankan momentum penjualan di kuartal terakhir,” katanya dalam siaran pers, Rabu (20/11/2024).

Sementara itu, laporan riset terbaru dari Pinhome, platform teknologi jual-beli properti, mengungkapkan bahwa industri properti menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Terutama dalam segmen sewa serta jual-beli properti di beberapa kota besar di Indonesia.

Pinhome juga mencatat industri properti akan terus bergerak dinamis dan berada pada jalur yang positif serta sedang menggeliat. Penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17-18 September 2024 menjadi sinyal positif untuk sektor properti. BI Rate turun sebesar 25 basis poin menjadi 6%, dengan suku bunga Deposit Facility turun menjadi 5,25% dan Lending Facility turun menjadi 6,75%.

Keputusan ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dan memastikan inflasi terkendali di kisaran target 2,5±1% pada 2024-2025, tetapi juga memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi. Penurunan suku bunga tersebut kemudian diharapkan mendorong peningkatan pasar properti.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2216 seconds (0.1#10.140)