Budaya Transaski Non-Tunai di Indonesia Masih Rendah

Sabtu, 08 November 2014 - 17:06 WIB
Budaya Transaski Non-Tunai...
Budaya Transaski Non-Tunai di Indonesia Masih Rendah
A A A
MAGELANG - Budaya transaksi non tunia di Indonesia masih sangat rendah. Berdasarkan data transaksi yang mencapai Rp7500 triliun, baru 31% saja transaksi yang dilakukan melalui non tunai.

Dengan masih kecilnya transaksi non tunai, di masyarakat Bank Indonesia terus mengampayekan gerakan Nasionan Non Tunai. Diharapkan tiap tahun bisa mengalami peningkatan, dan ditargetkan mampu memberikan kontribusi sebesar 1,8% terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia.

Prabu Dewanto, Departemen Kebijakan Dan Pengawasan Sistem Pembayara Kantor Pusat BI mengatakan, BI telah mencanangkan gerakan nasional non tunai sejak sejak 14 Agustus lalu.

Dijelaskannya, dibandingkan negara-negara ASEAN, penggunaan transaksi non tunai di Indonesia masih sangat rendah, padahal dengan jumlah penduduk yang besar dan letak geografis sangat mendukung memiliki potensi yang sangat besar.

Berdasarkan transaksi ritel di Indonesia sebesar 99,4% merupakan transaksi tunai. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan negara tetangga Malaysia sebesar 92,3% transaksi tunai.

"Untuk itu, BI bersama perbankan sebagai pemain utama untuk terus mendorong meningkatkan pemahaman masyarakat untuk menggunakan, transaksi non tunai," katanya di sela-sela kumpul bareng wartawan Se-Jateng dan DIY di hotel Grand Artos Magelang, Jumat (7/11/2014).

Ia menambahkan, dalam rangka mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, aman dan andal dengan tetap menjunjung tinggi aspek perlindungan konsumen, memperhatikan perluasan akses dan kepentingan nasional, BI akan meningkatkan elektronifikasi transaksi pembayaran dan peningkatan infrastruktur sistem pembayaran.

Dalam kerangka itu, BI akan menyusun sentralisasi pembayaran utility bills dan mendorong penggunaan transaksi pembayaran Pemerintah secara elektronik dengan lebih aktif dan terkoordinasi. Untuk mendukung hal ini, akan dikembangkan pula integrasi Electronic Bill Presentment System dan Integrasi Layanan Pembayaran antar jaringan pembayaran.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Marliso Hakim menambahkan, melalui transaksi non tunai, memberikan banyak manfaat kepada masyarakat.

Di antaranya adalah, transaksi relatif lebih aman dan nyaman. Kemudian, transaksi non tunai juga lebi cepat, transaparan dan akuntabel karena semua transaksi tercatat. "Kalau transaksi cepat maka akan bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi," katanya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7129 seconds (0.1#10.140)