Belanja Modal Indopoly Telah Terserap 36%
Belanja Modal Indopoly Telah Terserap 36%
A
A
A
JAKARTA - Hingga kuartal III/2014 emiten yang bergerak di bidang industri plastik, PT Indopoly Swakarsa Industry Tbk (IPOL), menyerap belanja modal (capital expenditure/ capex) sebanyak36% dari total anggaran USD20 juta.
Sepanjang periode tersebut, belanja modal produsen flexible plastic packaging untuk barangbarang consumer goods, snack , dan rokok itu dialokasikan untuk pembelian mesin satu unit metalizing , pengadaan extrusion coating unit di pabrik Indopoly di China dan upgrading mesin di pabrik mereka di Indonesia.
”Sampai akhir 2014 kami harapkan belanja modal akan terserap hingga 55%,” ujar Direktur Indopoly Swakarsa Industry Noersing dalam keterangan persnya seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB )di Jakarta kemarin. Dia menambahkan, sisa dari rencana belanja modal pada 2014 akan diserap pada 2015. Dari investasi tersebut, diharapkan akan memberikan kontribusi peningkatan pendapatan sekitar USD13- 15 juta.
Pada kesempatan tersebut Indopoly juga menyetujui perubahan susunan direksi dan komisaris perusahaan. Di jajaran komisaris, pemegang saham menunjuk Pe Maria Indra sebagai komisaris baru dan Noersing sebagai salah satu direktur. ”Perubahan manajemen tersebut diharapkan dapat memperkuat tim kepemimpinan sehingga dapat bekerja lebih baik dan meningkatkan nilai-nilai para pemegang saham,” ucap Presiden Direktur Indopoly Henry Halim.
Dia menambahkan, kinerja perseroan sepanjang tahun ini diyakini tetap akan stabil seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, kendati kondisi ekonomi pada 2014 lebih lesu dibandingkan 2013, Indopoly tetap dapat menjaga performa seperti yang diharapkan sebelumnya.
Sepanjang tahun lalu, Indopoly membukukan penjualan sebesar USD233 juta, naik 2,7% dibanding tahun sebelumnya USD227,3 juta. Pada periode sama, Indopoly juga mencatatkan kenaikan laba 25,7% menjadi USD9,1 juta dari USD 7,2 juta pada 2012.
Yanto kusdiantono
Sepanjang periode tersebut, belanja modal produsen flexible plastic packaging untuk barangbarang consumer goods, snack , dan rokok itu dialokasikan untuk pembelian mesin satu unit metalizing , pengadaan extrusion coating unit di pabrik Indopoly di China dan upgrading mesin di pabrik mereka di Indonesia.
”Sampai akhir 2014 kami harapkan belanja modal akan terserap hingga 55%,” ujar Direktur Indopoly Swakarsa Industry Noersing dalam keterangan persnya seusai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB )di Jakarta kemarin. Dia menambahkan, sisa dari rencana belanja modal pada 2014 akan diserap pada 2015. Dari investasi tersebut, diharapkan akan memberikan kontribusi peningkatan pendapatan sekitar USD13- 15 juta.
Pada kesempatan tersebut Indopoly juga menyetujui perubahan susunan direksi dan komisaris perusahaan. Di jajaran komisaris, pemegang saham menunjuk Pe Maria Indra sebagai komisaris baru dan Noersing sebagai salah satu direktur. ”Perubahan manajemen tersebut diharapkan dapat memperkuat tim kepemimpinan sehingga dapat bekerja lebih baik dan meningkatkan nilai-nilai para pemegang saham,” ucap Presiden Direktur Indopoly Henry Halim.
Dia menambahkan, kinerja perseroan sepanjang tahun ini diyakini tetap akan stabil seperti tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, kendati kondisi ekonomi pada 2014 lebih lesu dibandingkan 2013, Indopoly tetap dapat menjaga performa seperti yang diharapkan sebelumnya.
Sepanjang tahun lalu, Indopoly membukukan penjualan sebesar USD233 juta, naik 2,7% dibanding tahun sebelumnya USD227,3 juta. Pada periode sama, Indopoly juga mencatatkan kenaikan laba 25,7% menjadi USD9,1 juta dari USD 7,2 juta pada 2012.
Yanto kusdiantono
(bbg)
Explore More