Pertamina Siap Bersaing dengan SPBU Asing
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (persero) menyatakan siap bersaing dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik asing, bila bahan bakar minyak (BBM) naik mendekati harga keekonomian.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, secara terbuka Pertamina sudah lama menyambut pasar internasional. Telah lama pula SPBU milik Pertamina berbenah.
"SPBU kita sudah lebih bagus. Bahkan, Pertamina merupakan salah satu SPBU nomor satu di dunia. SPBU Pertamina juga menjadi juara dunia dalam segi lighting," ujar Hanung di Jakarta, Minggu (9/11/2014).
Menurut Hanung, Pertamina terus meningkatkan fasilitas salah satunya menjamin ketepatan takaran dengan standar 'Pasti Pas' dan menyediakan variasi produk, seperti pertamax, pertamax plus, dan pertamax dex. Sehingga, satu persatu pesaing asing mulai rontok.
Salah satunya adalah SPBU milik Malaysia, yakni Petronas. Mereka tak mampu bersaing dengan SPBU Pertamina sehingga mau tidak mau harus gulung tikar.
"Sejak ada program pasti pas satu per satu pesaing sudah mulai rontok. Yang hijau (SPBU Petronas) sudah mulai rontok sebagian besar sudah kita akuisisi," imbuhnya.
Hanung menegaskan, jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi mendekati harga keekonomian dengan selisih harga Rp500-Rp1.000 Pertamina tetap confidence.
"Kita confidence karena persaingan itu bagus, mempercepat transformasi kelas dunia," tandas Hanung.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya mengatakan, secara terbuka Pertamina sudah lama menyambut pasar internasional. Telah lama pula SPBU milik Pertamina berbenah.
"SPBU kita sudah lebih bagus. Bahkan, Pertamina merupakan salah satu SPBU nomor satu di dunia. SPBU Pertamina juga menjadi juara dunia dalam segi lighting," ujar Hanung di Jakarta, Minggu (9/11/2014).
Menurut Hanung, Pertamina terus meningkatkan fasilitas salah satunya menjamin ketepatan takaran dengan standar 'Pasti Pas' dan menyediakan variasi produk, seperti pertamax, pertamax plus, dan pertamax dex. Sehingga, satu persatu pesaing asing mulai rontok.
Salah satunya adalah SPBU milik Malaysia, yakni Petronas. Mereka tak mampu bersaing dengan SPBU Pertamina sehingga mau tidak mau harus gulung tikar.
"Sejak ada program pasti pas satu per satu pesaing sudah mulai rontok. Yang hijau (SPBU Petronas) sudah mulai rontok sebagian besar sudah kita akuisisi," imbuhnya.
Hanung menegaskan, jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi mendekati harga keekonomian dengan selisih harga Rp500-Rp1.000 Pertamina tetap confidence.
"Kita confidence karena persaingan itu bagus, mempercepat transformasi kelas dunia," tandas Hanung.
(dmd)