Intiland Siapkan Dana Sebesar Rp1 Triliun
A
A
A
SURABYA - PT Intiland Development Tbk (DILD) menyiapkan dana investasi sebesar Rp1 triliun untuk membangun kawasan industri.
Rencananya, melalui anak usahan PT Intiland Sejahtera, DILD akan membangun kawasan industri di Jombang, Jawa Timur, dan satu wilayah lainnya di dekat Kota Semarang dan Demak, Jawa Tengah. Direktur Intiland Sejahtera Wihardi Hosen mengatakan, pada dua lokasi tersebut perseroan akan mengakuisisi lahan seluas 400 hektare. Estimasi kebutuhan pembiayaan sekitar Rp500 miliar untuk setiap wilayahnya. Proses akuisisi diharapkan rampung di kuartal III /2015.
“Kami sedang mengincar lahan di wilayah Jombang dan satu lagi di wilayah Jawa Tengah,” katanya di Surabaya akhir pekan lalu. Dia menjelaskan, perseroan baru berhasil mengakuisisi sekitar 40% dari total kebutuhan lahan di masing-masing lokasi atau sekitar 160 hektare. Mengacu pada laporan keuangan perseroan periode September 2014, Intiland memiliki lahan seluas 424,28 meter persegi di wilayah Jombang senilai Rp17,78 miliar.
Menurut Wihardi, salah satu faktor yang menyebabkan perseroan masuk ke Jawa Tengah adalah besaran upah minimum pekerja, yang bisa berdampak positif bagi perkembangan kawasan industri di Jawa Tengah. Alasan lain adalah lahan industri di Ngoro Industral Park, Mojokerto, sudah hampir habis. Setiap tahun perseroan menargetkan menjual lahan industri di Ngoro sekitar 20 hingga 25 hektare.
Analis KDB Daewoo Securities Betrand Raynaldi mengatakan, DILD adalah satu satu developer terkemuka di Indonesia. Proyek-proyeknya sebagian besar berada di Jakarta dan Surabaya. “Dengan total landbank seluas 2.000 hektare,” kata dia dalam risetnya.
Walaupun selama 5 tahun terakhir pendapatan EBITDA dan laba bersih pendapatan perseroan naik 31%, 34%, dan 32%, return on equity (ROE) DILD hanya 8% di sepanjang 2013.
Hermansah
Rencananya, melalui anak usahan PT Intiland Sejahtera, DILD akan membangun kawasan industri di Jombang, Jawa Timur, dan satu wilayah lainnya di dekat Kota Semarang dan Demak, Jawa Tengah. Direktur Intiland Sejahtera Wihardi Hosen mengatakan, pada dua lokasi tersebut perseroan akan mengakuisisi lahan seluas 400 hektare. Estimasi kebutuhan pembiayaan sekitar Rp500 miliar untuk setiap wilayahnya. Proses akuisisi diharapkan rampung di kuartal III /2015.
“Kami sedang mengincar lahan di wilayah Jombang dan satu lagi di wilayah Jawa Tengah,” katanya di Surabaya akhir pekan lalu. Dia menjelaskan, perseroan baru berhasil mengakuisisi sekitar 40% dari total kebutuhan lahan di masing-masing lokasi atau sekitar 160 hektare. Mengacu pada laporan keuangan perseroan periode September 2014, Intiland memiliki lahan seluas 424,28 meter persegi di wilayah Jombang senilai Rp17,78 miliar.
Menurut Wihardi, salah satu faktor yang menyebabkan perseroan masuk ke Jawa Tengah adalah besaran upah minimum pekerja, yang bisa berdampak positif bagi perkembangan kawasan industri di Jawa Tengah. Alasan lain adalah lahan industri di Ngoro Industral Park, Mojokerto, sudah hampir habis. Setiap tahun perseroan menargetkan menjual lahan industri di Ngoro sekitar 20 hingga 25 hektare.
Analis KDB Daewoo Securities Betrand Raynaldi mengatakan, DILD adalah satu satu developer terkemuka di Indonesia. Proyek-proyeknya sebagian besar berada di Jakarta dan Surabaya. “Dengan total landbank seluas 2.000 hektare,” kata dia dalam risetnya.
Walaupun selama 5 tahun terakhir pendapatan EBITDA dan laba bersih pendapatan perseroan naik 31%, 34%, dan 32%, return on equity (ROE) DILD hanya 8% di sepanjang 2013.
Hermansah
(ars)