Ekspor Besi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kepri

Senin, 10 November 2014 - 18:04 WIB
Ekspor Besi Dongkrak...
Ekspor Besi Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Kepri
A A A
BATAM - Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) hingga akhir 2014 diperkirakan masih terjadi peningkatan, tertolong kinerja ekspor besi, baja, dan mesin yang terdorong permintaan Singapura dan Australia.

Kepala BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra mengungkapkan, berdasarkan proyeksi BI, secara tahunan pertumbuhan ekonomi Kepri di 2014 diperkirakan 6,3% (yoy) atau naik dibandingkan 2013 sebesar 6,13%.

Sementara, pada kuartal III/2014 BI memproyeksikan PDRB Kepri mencapai 6,89%. BI juga menilai perlambatan ekonomi China juga tidak terlalu berpengaruh terhadap permintaan komoditas ekspor dari Kepri.

Hal itu dikarenakan permintaan ke negara Tirai Bambu itu tergolong kecil.

"Sehingga, perlambatan ekonomi China tidak secara langsung memengaruhi kegiatan ekspor di Kepri. Hanya saja pengaruh dampak penurunan ekonomi global akan memengaruhi permintaan terhadap produk-produk yang dihasilkan di Kepri," ujarnya, Senin (10/11/2014).

Gusti juga memaparkan, karakterisitik di Kepri memiliki produk ekspor terbesar yaitu elektronik, mesin dan besi baja dengan negara tujuan terbesar Singapura, Australia, dan Eropa.

Sementara, ekspor ke China relatif kecil. Adapun masih tingginya pertumbuhan ekspor besi baja dan mesin pada 2014 menopang pertumbuhan tahun berjalan.

Walaupun, secara akumulasi data ekspor sampai Agustus 2014 relatif sama dengan tahun lalu. Namun, diperkirakan hingga data akhir 2014 masih akan terjadi pertumbuhan.

"Di sisi lain, tren peningkatan investasi masih terjadi di 2014 yang didominasi PMA. Sehingga turut memberikan kontribusi terhadap perekonomian," kata dia.

Berdasarkan data BI Kepri, permintaan ekspor elektronik di Kepri hingga Juli 2014 tercatat senilai USD1,9 miliar. Permintaan ekspor ke Singapura masih mendominasi hingga 63% dari total permintaan atau USD1,2 miliar diikuti Prancis sebesar 7% atau USD143 juta.

Untuk ekspor elektronik ke China hanya 2% atau senilai USD48 juta. Permintaan ekspor mesin pada periode yang sama tercatat senilai USD1,09 miliar.

Singapura dan Australia masih menjadi tujuan utama dari keseluruhan ekspor mesin. Singapura tercatat mendominasi permintaan ekspor mesin dengan 46% atau setara USD507 juta dan Australia sebesar 33% atau senilai USD364 juta.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0815 seconds (0.1#10.140)