2 Kawasan Industri Segera Dibangun
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah telah mencanangkan pembangunan 13 kawasan industri di luar Pulau Jawa dan dua di Pulau Jawa.
Dari 15 kawasan industri tersebut, dua kawasan industri segera dibangun dalam waktu dekat ini. “Ada beberapa (kawasan industri) yang mungkin dalam waktu dekat ini sudah kita groundbreaking (peletakan batu pertama) di luar Pulau Jawa. Kita harapkan di bulan Desember atau Januari 2015 sudah ada satu,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin di Jakarta, kemarin.
Saleh menambahkan, kawasan industri di luar Pulau Jawa yang sudah bisa groundbreaking adalah Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah. Sementara, di Pulau Jawa adalah Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. “Tahapannya sudah berjalan dan dalam waktu dekat kami akan meninjau kawasan tersebut untuk melihat kesiapan sudah sampai mana.
Di Gresik sudah hampir 15%. Akhir November akan kami tinjau secara langsung sudah sampai sejauh mana,” lanjut Saleh. Pembangunan kawasan industri perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai seperti akses jalan, energi listrik, dan penunjang lainnya. “Dengan berkembangnya industri, tentu akan lebih banyak menyerap tenaga kerja, terutama tenaga kerja di luar Pulau Jawa. Kita juga memikirkan para karyawannya,” kata Saleh.
Menurut Saleh, kawasankawasan industri di luar Pulau Jawa lebih berbasis pada sumber daya alam yang ada di sekitar lokasi tersebut. Misalnya, Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat, yang memanfaatkan industri gas petrokimia. “Ketika swasta menetapkan satu wilayah, tentunya sudah dihitung bahan baku yang ada di sana. Kalau tidak ada bahan baku di sana, untuk apa bangun kawasan industri,” katanya.
Saleh menyampaikan, Kemenperin akan berkoordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait lokasi industri gas. “Mungkin nanti di rapat Menko Perekonomian, sehingga terjadi koordinasi antara masing-masing kementerian,” katanya.
Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Imam Haryono menambahkan, pembangunan kawasan industri yang baru ini tak banyak menggunakan dana APBN, tapi memberikan dampak ekonomi yang besar bagi negara.
Oktiani endarwati
Dari 15 kawasan industri tersebut, dua kawasan industri segera dibangun dalam waktu dekat ini. “Ada beberapa (kawasan industri) yang mungkin dalam waktu dekat ini sudah kita groundbreaking (peletakan batu pertama) di luar Pulau Jawa. Kita harapkan di bulan Desember atau Januari 2015 sudah ada satu,” ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin di Jakarta, kemarin.
Saleh menambahkan, kawasan industri di luar Pulau Jawa yang sudah bisa groundbreaking adalah Kawasan Industri Morowali di Sulawesi Tengah. Sementara, di Pulau Jawa adalah Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur. “Tahapannya sudah berjalan dan dalam waktu dekat kami akan meninjau kawasan tersebut untuk melihat kesiapan sudah sampai mana.
Di Gresik sudah hampir 15%. Akhir November akan kami tinjau secara langsung sudah sampai sejauh mana,” lanjut Saleh. Pembangunan kawasan industri perlu dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai seperti akses jalan, energi listrik, dan penunjang lainnya. “Dengan berkembangnya industri, tentu akan lebih banyak menyerap tenaga kerja, terutama tenaga kerja di luar Pulau Jawa. Kita juga memikirkan para karyawannya,” kata Saleh.
Menurut Saleh, kawasankawasan industri di luar Pulau Jawa lebih berbasis pada sumber daya alam yang ada di sekitar lokasi tersebut. Misalnya, Kawasan Industri Teluk Bintuni, Papua Barat, yang memanfaatkan industri gas petrokimia. “Ketika swasta menetapkan satu wilayah, tentunya sudah dihitung bahan baku yang ada di sana. Kalau tidak ada bahan baku di sana, untuk apa bangun kawasan industri,” katanya.
Saleh menyampaikan, Kemenperin akan berkoordinasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait lokasi industri gas. “Mungkin nanti di rapat Menko Perekonomian, sehingga terjadi koordinasi antara masing-masing kementerian,” katanya.
Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri (PPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Imam Haryono menambahkan, pembangunan kawasan industri yang baru ini tak banyak menggunakan dana APBN, tapi memberikan dampak ekonomi yang besar bagi negara.
Oktiani endarwati
(ars)