BI Resmikan Forum Pengembangan Ekonomi Jabar

Rabu, 12 November 2014 - 16:59 WIB
BI Resmikan Forum Pengembangan...
BI Resmikan Forum Pengembangan Ekonomi Jabar
A A A
BANDUNG - Bank Indonesia (BI) bersama Pemda, Kadin ‎Jawa Barat, OJK, perbankan, serta instansi terkait meresmikan forum pengembangan ekonomi daerah ‎atau West Java Incorporated (WJI) di Bandung, Jabar hari ini.

Gubernur BI Aguw Martowardojo menjelaskan, WJI bertujuan menciptakan iklim kondusif bagi perekonomian. Sekaligus meningkatkan daya saing dan persepsi positif daerah, khususnya Jabar.

Menurutnya, forum WJI terdapat beberapa aktivitas utama. Di antaranya mendorong terbukanya market access bagi pengusaha Jabar melalui diseminasi poin-poin internastional trade agreement dan commitment dengan negara lain.

Kemudian, menjadi saluran solusi atas permasalahan bisnis dan investasi. Serta melakukan promosi MP3E1, proyek Pemda, UMKM, dan Entrepreneurship, Tourism, Trade, and Investment (ETTI) melalui sistem informasi Investor Relation Unit (IRU) WJI dan international representative yang ada.

"Selain itu, membangun persepsi positif atas provinsi Jawa Barat terutama menghadapi MEA 2015," kata Agus usai meresmikan WJI di Bandung, Jabar, Rabu (12/11/2014).

‎Dia menerangkan, forum ini diharapkan dapat mensinergikan peran masing-masing pihak untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembangunan daerah melalui tiga pilar, yakni investment, trade, dan finance.

Sebagai pionir dalam pembentukan forum pengembangan ekonomi daerah, tentunya keberhasilan yang dicapai Jabar akan dapat memacu daerah lainnya membangun hal yang sama.

"Karena itu, kami harapkan agar forum pengembangan ekonomi Jabar dapat dimanfaatkan dengan optimal untuk mendukung akselerasi pembangun ekonomi Jabar. Sehingga dapat memberikan sumbangsih besar tidak hanya pada provinsi Jabar tetapi juga perekonomian nasional," terangnya.

WJI merupakan pionir dalam pengembangan regional investor relations unit (RIRU).

Langkah ini memeperhatikan posisi Jabar dalam perekonomian nasional seperti pangsa terhadap PDB nasional yang mencapai sekitar 14%, kontirbusi ekspor nonmigas mencapai 18% (terbesar secara nasional) serta kontribusi inflasi nasional sekitar 18,5% (tertinggi kedua nasional).

Selain itu, posisi Jabar juga berperan sebagai basis lumbung pangan (padi) nasional, industri manufaktur gas, dan juga memiliki jumlah penduduk terbesar secara nasional.

Sebagai pionir dalam pembentukan Forum Pengembangan Ekonomi Daerah, tentunya keberhasilan-keberhasilan yang diperoleh Jabar dapat memacu daerah lainnya membangun hal sama.

Diharapkan agar forum ini dimanfaatkan dengan optimal untuk mendukung akselerasi pembangunan ekonomi Jabar.

Sehingga, dapat memberikan sumbangsih besar, tidak hanya kepada Provinsi Jabar namun juga perekonomian nasional.

"‎Ini forum koordinasi yang baik, kami dengan Menkeu mengharapkan daerah supaya lebih aktif mendorong mitra kerja untuk membayar pajak," ujar Agus.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1071 seconds (0.1#10.140)