Ekspor Boneka Produksi IKM Terbentur Lisensi

Rabu, 12 November 2014 - 17:11 WIB
Ekspor Boneka Produksi IKM Terbentur Lisensi
Ekspor Boneka Produksi IKM Terbentur Lisensi
A A A
BEKASI - Ekspor boneka produksi industri kecil menengah (IKM) kota Bekasi hingga saat ini masih terkendala lisensi. Imbasnya, produk boneka dari IKM hanya bisa memenuhi pasar lokal dan sulit bersaing di pasar global.

“Selama ini produk boneka dari IKM lebih banyak membuat karakter tokoh yang sudah ada,” tegas Kepala Seksi Ekspor dan Impor Dinas Perindustrianm Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi Rahmad Mulyadi, Rabu (12/11/2014).

Mulyadi mengatakan, untuk bersaing di pasar global, pelaku IKM harus memiliki karakter tokoh boneka sendiri. Sayangnya, permintaan pasar cenderung menyukai boneka dengan karakter-karakter tokoh tertentu.

“Kalau mau ekspor boneka dengan karakter yang sudah diciptakan tentu harus ada lisensinya. Karena ini berhubungan langsung dengan hak cipta. Padahal, IKM kita lebih sering membuat boneka Spongebob, Masha, Hello Kitty dan karakter tokoh lain yang memiliki lisensi,” ujarnya

Boneka dengan karakter-karakter yang sudah terkenal itu, menurut Mulyadi justru laku di pasar lokal, sehingga kebanyakan IKM memilih memproduksi boneka mereka untuk memenuhi pasar lokal.

“Sebenarnya potensi untuk ekspor sangat besar,” tandasnya.

Meski demikian, bukan berarti tidak ada kesempatan bagi IKM atau perusahaan yang mampu memproduksi boneka untuk pasar global. Di Bekasi, banyak perusahaan besar yang memproduksi boneka untuk dikirim ke luar negeri.

“Kebanyakan pemain besar. Kalau untuk IKM kita belum,” ujar Mulyadi.

Dalam menghadapi Pasar Bebas ASEAN (MEA) 2015, Disperindagkop Bekasi saat ini lebih fokus untuk memperbaiki kualitas boneka dengan memberikan pelatihan SNI. Beberapa waktu lalu, 10 IKM didaftarkan untuk memperoleh SNI bagi produk boneka yang mereka produksi.

“SNI ini penting karena berhubungan dengan kualitas produk. Jika kualitas boneka bagus, tentu kita mampu bersaing,” pungkasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6579 seconds (0.1#10.140)