BI Rate Masih Betah di Posisi 7,5%

JAKARTA - Rapat Dewan Gubenur Bank Indonesia (RDG-BI) hari ini memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di posisi 7,5%. Keputusan RDG BI tersebut dinilai masih konsisten dengan kondisi ekonomi saat ini yaitu menjaga inflasi.

"Setelah rapat, RDG pada 13 November 2014 ini memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di angka 7,5%," ujar Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo di Gedung BI, Jakarta, Kamis (13/11/2014).

Menurutnya, selain mempertahankan BI Rate, RDG BI juga menetapkan untuk menahan suku bunga landing facility dan deposit facility masing-masing pada posisi 7,5% dan 5,75%

Kebijakan tersebut, lanjutnya, konsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi menuju ke sasaran 4,5 ± 1% pada 2014 dan 4 ± 1% pada 2015, serta menurunkan defisit transaksi berjalan ke tingkat yang lebih sehat.‬

"BI menilai kebijakan selama ini mampu menjaga stabilitas makroekonomi, hal ini tercermin pada defisit transaksi berjalan yang menurun," jelasnya.

Agus menuturkan, meskipun stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan tetap terjaga, BI tetap mewaspadai sejumlah risiko yang berasal dari domestik dan eksternal, seperti normalisasi kebijakan The Fed dan kemungkinan kebijakan administered prices pemerintah.‬

‪"BI akan terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan untuk mendukung kesinambungan perekonomian," tukasnya.

Sebagai informasi, BI melakukan penyesuaian dengan menaikan BI Rate sebesar 175 basis poin selama periode Juli hingga November 2013. Pada Desember 2013 hingga November 2014, RDG BI menetapkan untuk menahan BI Rate pada posisi 7,5%.