Menhub Siap Jalankan Program Maritim Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengaku siap menjalan program maritim pemerintah yang dicetuskan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jonan mengatakan, kesiapan mental dari Kementerian Perhubungan dalam mendukung pemerintah Indonesia membangun tol laut dari Sabang sampai Merauke sudah sangat siap.
"Sebenarnya, kita siap dari dulu. Faktanya juga 60% personil kami ada di sektor perhubungan laut. Dan untuk sektor lainnya, ada 17 eselon I, itu hanya 40%. Maka kami dari personil menyatakan siap," ujarnya di Gedung Kadin, Jakarta, Jumat (14/11/2014).
Dia mengatakan, hanya untuk memuluskan program maritim pemerintah, perlu perbaikan dalam sisi regulasi. Baginya, memperbaiki regulasi merupakan sesuatu yang mudah.
"Regulasi itu enggak butuh uang, butuhnya kertas sama pulpen. Pulpen saya ini enggak habis-habis dari masuk sampai sekarang. Murah juga," kata dia.
Dia menjelaskan, regulasi yang bakal diperbaikinya adalah kemudahan perizinan seperti percepatan izin.
"Saya sudah bilang tak boleh dilama-lamain kalau masuk meja 12.00 WIB siang hari, hari pertama terus keluar. Misalnya, perizinan setiap bulan, itu diubah, misalnya jadi setahun sekali. Orang enggak mesti bolak balik. Yang setahun, diperapanjang lima tahun," pungkas Jonan.
Jonan mengatakan, kesiapan mental dari Kementerian Perhubungan dalam mendukung pemerintah Indonesia membangun tol laut dari Sabang sampai Merauke sudah sangat siap.
"Sebenarnya, kita siap dari dulu. Faktanya juga 60% personil kami ada di sektor perhubungan laut. Dan untuk sektor lainnya, ada 17 eselon I, itu hanya 40%. Maka kami dari personil menyatakan siap," ujarnya di Gedung Kadin, Jakarta, Jumat (14/11/2014).
Dia mengatakan, hanya untuk memuluskan program maritim pemerintah, perlu perbaikan dalam sisi regulasi. Baginya, memperbaiki regulasi merupakan sesuatu yang mudah.
"Regulasi itu enggak butuh uang, butuhnya kertas sama pulpen. Pulpen saya ini enggak habis-habis dari masuk sampai sekarang. Murah juga," kata dia.
Dia menjelaskan, regulasi yang bakal diperbaikinya adalah kemudahan perizinan seperti percepatan izin.
"Saya sudah bilang tak boleh dilama-lamain kalau masuk meja 12.00 WIB siang hari, hari pertama terus keluar. Misalnya, perizinan setiap bulan, itu diubah, misalnya jadi setahun sekali. Orang enggak mesti bolak balik. Yang setahun, diperapanjang lima tahun," pungkas Jonan.
(izz)