Pengamat: Sudah Seharusnya MNC Memperjuangkan TPI

Jum'at, 14 November 2014 - 20:54 WIB
Pengamat: Sudah Seharusnya...
Pengamat: Sudah Seharusnya MNC Memperjuangkan TPI
A A A
JAKARTA - Pengamat ekonomi Aris Yunanto menilai, persengketaan TPI dengan pihak MNC Group yang sampai saat ini masih bergulir, nampak masing-masing kubu mempertahankan apa yang mereka miliki, sehingga belum menemukan kata sepakat.

Dirinya menilai, siapapun yang bisa menguasai media, itu akan bisa menguasai ranah bisnis di masa depan. Corong untuk mendapatkan market dalam bisnis luas.

"Tapi ingat, ini kaitannya bila dilihat dari investasi, investor malah ketar ketir. Karena mereka enggak bisa ekspansi. Kalau ini dibiarkan berlarut-larut, market menjadi tidak percaya," ujar dia kepada Sindonews di Jakarta, Jumat (14/11/2014).

Namun, Aris mengaku salut terhadap MNC Group yang mau memperjuangkan apa yang memang menjadi haknya. "MNC kan sudah besar ya, merajai bisnis media. Saya pikir memang sudah seharusnya mempertahankan posisi ini. Saya kira ini bisa lah dibicarakan," ujar dia.

Aris juga mengatakan, siapapun yang menyalahi peraturan arbitrase, memang itu tidak layak untuk memiliki TPI. Terlebih lagi, TPI sudah dimiliki oleh MNC dan baru saat ini dimasalahkan oleh pihak Cendana.

"Bagi saya, kalau saya ada di posisi MNC, saya akan mempertahankan apa yang saya punya dibandingkan harus meng-create yang baru. Apalagi, TPI itu kan media pendidikan ya, jadi kalau memang itu bisa diperjuangkan oleh MNC, MNC akan jadi semakin besar," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, putusan Mahkamah Agung (MA) terkait sengketa yang terjadi antara MNC dengan TPI diyakini akan menurunkan tingkat kepercayaan investor asing, sehingga investasi yang akan masuk ke Indonesia menjadi terancam.

Analis Edwin Sebayang mengatakan, intervensi dari MA atas perkara Peninjauan Kembali (PK) merupakan hal yang fatal. Pasalnya, intervensi tersebut dapat memengaruhi tingkat kepercayaan asing terhadap Indonesia.

"Ini fatal saat apa yang terjadi, di mana MA mengintervensi. Tentu sangat memengaruhi tingkat kepercayaan asing. Tahun depan juga akan ada Direct Investment Forum untuk pertumbuhan ekonomi. Ketidakpastian hukum ini berbahaya," ujarnya.

(Baca: Sengketa TPI, Putusan MA Turunkan Kepercayaan Investor)
(gpr)
Berita Terkait
MNCTV Persembahkan Pertunjukan...
MNCTV Persembahkan Pertunjukan Spektakuler Kilau Raya MNCTV 29
Persiapan HUT MNCTV
Persiapan HUT MNCTV
Baru! Putri Duyung dan...
Baru! Putri Duyung dan 1001 Keajaiban, Hanya di MNCTV
Langit Dihukum oleh...
Langit Dihukum oleh Aji, Ada Apa? Saksikan Sinetron Jalan Langit di MNCTV
Bintangi Sinetron Misteri...
Bintangi Sinetron Misteri Sandekala, Qausar Harta Merasa Tertantang
Sederet Program Desember...
Sederet Program Desember Juara Siap Menemani Pemirsa MNCTV di Akhir Tahun 2022
Berita Terkini
Prudential Dukung Keberlanjutan...
Prudential Dukung Keberlanjutan Lingkungan di Kepulauan Seribu
1 jam yang lalu
Deretan Gedung Pendidikan...
Deretan Gedung Pendidikan Garapan Waskita, Lengkap dengan Nilai Proyeknya
1 jam yang lalu
Genjot Transformasi...
Genjot Transformasi Digital, Anak Usaha Raksasa Telekomunikasi Jerman Perluas Pasar di RI
1 jam yang lalu
LG Batal Bangun Pabrik...
LG Batal Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di RI, Menteri Rosan Ungkap Penggantinya
2 jam yang lalu
Deposito Emas Pegadaian...
Deposito Emas Pegadaian Capai 1 Ton, Direktur Utama Dorong Masyarakat untuk Investasi Aktif
2 jam yang lalu
Realisasi Investasi...
Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Capai Rp465,2 Triliun, Rosan: Sesuai Target
2 jam yang lalu
Infografis
3 Penyebab Para Jenderal...
3 Penyebab Para Jenderal Israel Sudah Tak Ingin Serang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved