Perizinan Akan Disederhanakan
A
A
A
JAKARTA - Kementerian perhubungan akan mengupayakan proses perizinan yang terkait dengan sektor perhubungan dibuat lebih sederhana. Hal ini untuk membantu perbaikan kinerja sektor perhubungan.
“Perizinan kalau tidak diurus akan membuat pihak yang bersangkutan kesulitan,” ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat berkunjung ke kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta kemarin. Dia menambahkan, dalam memperoleh perizinan, terutama di sektor perhubungan, seharusnya tidak boleh berlamalama. Jangan sampai ada lagi perizinan yang harusnya selesai dua minggu baru bisa selesai dalam waktu berbulan-bulan.
“Kita juga coba buat perizinan lebih sederhana,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut, Jonan juga mengungkapkan bahwa saat ini sudah waktunya memperkuat jalur distribusi logistik melalui perhubungan laut. Pasalnya, sebanyak 60% distribusi logistik sudah melalui laut, dan sisanya melalui udara serta darat.
Terkait implementasi maritim atau tol laut, diperlukan pola tetap (liner)agar jadwal transportasi laut berjalan dengan baik. Hal ini untuk mendukung program tol laut yang tujuannya agar distribusi merata ke seluruh Indonesia sehingga harga barang di Indonesia barat Timur dengan Indonesia bagian Barat tidak terlalu jauh.
“Segala jenis perhubungan jika liner-nya sudah baik maka akan berjalan baik mulai dari jadwal keberangkatan, transportasi, kepulangan, jarak, dan jadwal transitnya,” kata Jonan. Dia berjanjiakanmempersiapkansegala hal yang menyangkut pembangunan transportasi maritim.
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto menambahkan, adanya infrastruktur yang memadai akan memperlancar roda perekonomian dan mempermudah orang untuk berbisnis. “Permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha adalah bagaimana mendapatkan akses dana yang relatif mudah sebab proyek infrastruktur itu pengembaliannya jangka panjang,” ujar Suryo.
Oktiani endarwati
“Perizinan kalau tidak diurus akan membuat pihak yang bersangkutan kesulitan,” ujar Menteri Perhubungan Ignasius Jonan saat berkunjung ke kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Jakarta kemarin. Dia menambahkan, dalam memperoleh perizinan, terutama di sektor perhubungan, seharusnya tidak boleh berlamalama. Jangan sampai ada lagi perizinan yang harusnya selesai dua minggu baru bisa selesai dalam waktu berbulan-bulan.
“Kita juga coba buat perizinan lebih sederhana,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut, Jonan juga mengungkapkan bahwa saat ini sudah waktunya memperkuat jalur distribusi logistik melalui perhubungan laut. Pasalnya, sebanyak 60% distribusi logistik sudah melalui laut, dan sisanya melalui udara serta darat.
Terkait implementasi maritim atau tol laut, diperlukan pola tetap (liner)agar jadwal transportasi laut berjalan dengan baik. Hal ini untuk mendukung program tol laut yang tujuannya agar distribusi merata ke seluruh Indonesia sehingga harga barang di Indonesia barat Timur dengan Indonesia bagian Barat tidak terlalu jauh.
“Segala jenis perhubungan jika liner-nya sudah baik maka akan berjalan baik mulai dari jadwal keberangkatan, transportasi, kepulangan, jarak, dan jadwal transitnya,” kata Jonan. Dia berjanjiakanmempersiapkansegala hal yang menyangkut pembangunan transportasi maritim.
Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto menambahkan, adanya infrastruktur yang memadai akan memperlancar roda perekonomian dan mempermudah orang untuk berbisnis. “Permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha adalah bagaimana mendapatkan akses dana yang relatif mudah sebab proyek infrastruktur itu pengembaliannya jangka panjang,” ujar Suryo.
Oktiani endarwati
(bbg)