Gasing Waktu yang Berputar

Senin, 17 November 2014 - 13:45 WIB
Gasing Waktu yang Berputar
Gasing Waktu yang Berputar
A A A
Alkisah, ada seorang pelajar di sebuah desa kecil yang memiliki cita-cita sebagai pegawai pemerintah.

Demi mewujudkan cita-citanya, ia berangkat ke ibu kota karena akan menempuh ujian negara. Di sela perjalanan yang jauh dan melelahkan, si pelajar berhenti sejenak melepas lelah. Di tengah waktu istirahat, saking lelahnya, ia pun terbawa lamunan. Tiba-tiba, muncullah perasaan waswas terhadap kemampuan dirinya.

Tapi, ia juga membayangkan seandainya bisa diterima sebagai pegawai pemerintah. Di tengah keasyikannya melamun, seorang kakek datang menghampirinya seraya menyapa, “Hai anak muda, engkau tampaknya bukan orang dari sini, hendak ke mana?” “Saya hendak ke ibu kota Kek, mengikuti ujian negara.”

“Kakek perhatikan dari tadi, apa yang sedang kamu lamunkan?” “Ah , bukan apa-apa Kek. Hanya saja saya ingin sekali bekerja di pemerintahan. Cuma, saya takut tidak diterima.” Tak lama, perbincangan mereka pun makin seru. Setelah bertukar pikiran, tiba-tiba si kakek mengeluarkan suatu benda dari sakunya. Lantas, diberikannya benda itu kepada si pelajar sambil berkata, “Mungkin ini yang kau butuhkan, Nak!”

“Hah, sebuah gasing? Bagaimana sebuah gasing dapat mewujudkan cita-cita saya, Kek?” tanya si pemuda keheranan. Sang kakek menjawab,”Nak, ini adalah gasing waktu. Jika kamu memutar gasing ini ke kanan, maka kamu akan sampai ke masa depan pada saat dan keadaan yang kamu inginkan, dan sebaliknya.” Setelah si pelajar menerima gasing, si kakek segera berlalu. Merasa aneh, si pelajar segera mencoba kebenaran ucapan sangkakek.

Sambilmembayangkan keberhasilan dirinya lulus ujian negara, ia memutar gasing ke kanan. Tiba-tiba, si pelajar mendapati dirinya berada di depan papan pengumuman ujian negara dan namanya tercantum pada pengumuman kelulusan. Si pelajar sangat bergembira. Namun, kegembiraannya tidak bertahan lama. Muncul perasaan tidak sabar untuk segera bisa bekerja di pemerintahan.

Maka, ia pun kembali memutar gasingnya ke kanan. Dalam sekejap, si pelajar sudah berada pada pekerjaannya di kantor pemerintahan. Sayang, kenikmatan sebagai pegawai pemerintahan ternyata juga tidak bertahan lama. Timbul keinginan yang lebih, yakni ia ingin menjadi pejabat tinggi pemerintah. Maka ia pun segera memutar kembali gasingnya. Saat itu juga, ia berada pada posisi yang diinginkannya.

Karena keenakan, memutar gasing untuk mempercepat waktu dan menghindari kesulitan dalam mencapai cita-cita kini menjadi kebiasaan si pelajar. Secepatgasingberputar, sipelajar pun tanpa terasa berubah menjadi tua dan menjelang ajal. Ada penyesalan dalam dirinya, “Betapa singkat dan hambarnya kehidupanku. Alangkah baiknya jika putaran gasing ini dapat mengembalikan aku pada masa lalu.

” Dalam kondisi putus asa, sang pelajar memutar gasing ke arah yangberlawanan. Maka, diputarnya gasing itu ke kiri. Tiba-tiba, dia pun terbangun dari tidurnya. Ternyata, semua peristiwa tadi hanya mimpinya belaka. Sejenak, si pelajar merasa senang dan bersyukur bahwa semua itu hanya mimpi. Dia pun berjanji pada dirinya sendiri, akan tetap berusaha dan menikmati setiap proses perjuangan untuk mencapai apa yang menjadi cita-citanya.

The Cup of Wisdom

Di dalam hidup ini, tidak ada jalan pintas untuk sukses sejati. Kalaupun ada, pasti ada “harga” lain yang harus dibayar untuk itu. Sayangnya, kita sering kurang sabar dalam mencoba meraih cita-cita. Bila fokus pikiran kita dipenuhi keinginan mencapai sukses secara singkat, maka langkah yang kita ambil bisa cenderung negatif.

Bisa menghalalkan semua cara, melanggar hukum, bahkan tega mencelakai siapa pun yang mencoba menghalanginya demi memperoleh sukses secara instan. Untuk apa mengejar “sukses dengan jalan pintas” kalau hanya penyesalan yang didapat di kemudian hari? Jika sikap mentalitas seperti ini yang dimiliki, kita tidak akan bisa menjadi manusia tangguh dalam menghadapi segala ujian dan cobaan.

Sesungguhnya kenikmatan kesuksesan justru berada pada nilai proses perjuangan yang kita lakukan dan kemampuan kita mengatasi setiap halangan yang menghadang. Seperti filosofi saya, “Success is my righ t! Sukses adalah hak saya!” Sukses juga hak setiap orang. Tapi, perlu diingat bahwa untuk meraih setiap kesuksesan, kita harus siap bersusah payah dahulu, siap belajar, dan menghadapi setiap kesulitan yang datang dengan tetap memegang teguh moral dan etika sebagai landasan.

Serta, sekaligus mampu memperjuangkan dengan penuh semangat, pantang menyerah, demi terwujudnya kesuksesan yang kita harapkan. Salam sukses luar biasa!
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6472 seconds (0.1#10.140)