Sengsarakan Rakyat, GMII Tolak Kenaikan Harga BBM

Selasa, 18 November 2014 - 02:00 WIB
Sengsarakan Rakyat, GMII Tolak Kenaikan Harga BBM
Sengsarakan Rakyat, GMII Tolak Kenaikan Harga BBM
A A A
JAKARTA - Sejumlah organisasi kepemudaan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp2.000 per liter. Pasalnya, kenaikan harga BBM dirasa menambah penderitaan rakyat.

"Kami menolak kenaikan harga BBM. Karena akan mengakibatkan penderitaaan rakyat," kata Ketua Umum Pengurus Nasional (PN) Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) Mercyano Niko Kapisan kepada Sindonews, Senin (17/11/2014).

Kemudian, Niko menambahkan, dalam menaikan harga BBM ini, pemerintahan yang baru seumur jagung tidak paham dengan kondisi rakyat.

"Ini menjadi bukti bahwa Kabinet Kerja hanya bekerja kepada tuan pemodal, bukan untuk rakyat dan bukti Jokowi-JK tidak berpihak kepada rakyat," tegasnya.

Maka itu, Niko meminta, agar masyarakat mulai mengevaluasi kepemimpinan Jokowi-JK. Apakah kenaikan harga BBM bersubsidi ini untuk kepentingan rakyat atau pemodal.

"Saatnya rakyat evaluasi Jokowi-JK agar kabinet ini peka terhadap rakyat. Kalau tidak, maka rakyat akan mencabut mandat Jokowi-JK," katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi sebesar Rp2.000 per liter yang berlaku mulai Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB.

"Saya selaku presdien menetapkan harga BBM baru yang berlaku pukul 00.00 WIB, sejak tanggal 18 November 2014 dengan kenaikan sebesar Rp2.000 per liter," ujarnya Jokowi.

(Baca: Jokowi Resmi Naikkan Harga BBM Bersubsidi Rp2.000/Liter)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6208 seconds (0.1#10.140)