Pasar Modal di Jateng Tumbuh 25%
A
A
A
SEMARANG - Pertumbuhan pasar modal dari tahun ke tahun di Jawa Tengah terus mengalami pertumbuhan yang sangat baik.
Kantor Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Semarang, mulai dari 2011 tumbuh 11%, kemudian 2012 meningkat hingga 17%, hingga dari 2013 ke 2014 yang ditarget meningkat hingga 25%.
Kepala Kantor PIPM Semarang Stephanus Cahyanto Kristiadi mengatakan, pertumbuhan investor area Jawa Tengah bagian utara telah memenuhi target pada bulan Oktober ini. Hal tersebut tak lepas dari informasi terkait pasar modal yang terus disosialisasikan ke masyarakat.
Dijelaskannya, target pertumbuhan 25% ini sudah tercapai pada Oktober. Yaitu investor dengan jumlah hingga 15 ribu, dengan jumlah terbanyak dari Semarang yaitu sekitar 9 ribu investor.
“Tahun depan diharapkan investor bisa terus bertambah atau minimal bertahan di angka tersebut,” katanya, Senin (17/11/2014).
Dia mengakui, pasar Jawa Tengah khususnya Semarang memiliki potensi yang sangat besar, sehingga kedepan tidak menutup kemungkinan akan terus berkembang dengan baik. Terlebih untuk Kota Semarang yang selama ini pasarnya sudah terbentuk.
Bahkan, kata Dia, masyarakat Semarang saat ini sudah semakin paham akan keuntungan dalam berinvestasi di pasar modal. “Masyarakat mulai menyasar pasar modal dengan berbagai produknya, sepeti saham, obligasi, sukuk dan lain-lain,” ujarnya.
Untuk lebih meningkatkan literasi masyarakat akan pasar modal, pihaknya juga masih terus melakukan sosialisasi. “Kami masih mengadakan sekolah pasar modal, baik di kantor kami maupun ke kampus-kampus,” tandasnya.
Dikatakannya, PIPM Semarang saat ini selain fokus menggarap sektor perorangan, tahun depan juga akan fokus menggarap sektor perusahaan yang terbilang cukup potensial.
Kantor Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Semarang, mulai dari 2011 tumbuh 11%, kemudian 2012 meningkat hingga 17%, hingga dari 2013 ke 2014 yang ditarget meningkat hingga 25%.
Kepala Kantor PIPM Semarang Stephanus Cahyanto Kristiadi mengatakan, pertumbuhan investor area Jawa Tengah bagian utara telah memenuhi target pada bulan Oktober ini. Hal tersebut tak lepas dari informasi terkait pasar modal yang terus disosialisasikan ke masyarakat.
Dijelaskannya, target pertumbuhan 25% ini sudah tercapai pada Oktober. Yaitu investor dengan jumlah hingga 15 ribu, dengan jumlah terbanyak dari Semarang yaitu sekitar 9 ribu investor.
“Tahun depan diharapkan investor bisa terus bertambah atau minimal bertahan di angka tersebut,” katanya, Senin (17/11/2014).
Dia mengakui, pasar Jawa Tengah khususnya Semarang memiliki potensi yang sangat besar, sehingga kedepan tidak menutup kemungkinan akan terus berkembang dengan baik. Terlebih untuk Kota Semarang yang selama ini pasarnya sudah terbentuk.
Bahkan, kata Dia, masyarakat Semarang saat ini sudah semakin paham akan keuntungan dalam berinvestasi di pasar modal. “Masyarakat mulai menyasar pasar modal dengan berbagai produknya, sepeti saham, obligasi, sukuk dan lain-lain,” ujarnya.
Untuk lebih meningkatkan literasi masyarakat akan pasar modal, pihaknya juga masih terus melakukan sosialisasi. “Kami masih mengadakan sekolah pasar modal, baik di kantor kami maupun ke kampus-kampus,” tandasnya.
Dikatakannya, PIPM Semarang saat ini selain fokus menggarap sektor perorangan, tahun depan juga akan fokus menggarap sektor perusahaan yang terbilang cukup potensial.
(gpr)