Tabur Tuai
A
A
A
Apakah Anda pernah bertanya- tanya dalam diri sendiri mengapa rekan Anda selalu terlihat memiliki banyak keberuntungan dibandingkan dengan Anda?
Teman Anda memiliki promosi jabatan yang lebih cepat dari Anda. Anda merasa bahwa teman Anda nyata-nyata lebih diperhatikan oleh atasan dan selalu mendapat kesempatan yang lebih baik. Anda juga mungkin bertanya- tanya mengapa rekan Anda disenangi, dihormati dan dipercaya oleh orang lain baik itu dari rekan kerja, tim yang dipimpinnya maupun mitra bisnis.
Anda juga mungkin pernah terheranheran ketika rekan kantor dengan begitu tenang menyelesaikan masalah sementara Anda kerap merasa panik dan terburu- buru karena kekhawatiran. Anda mungkin sangat ingin memiliki bisnis sendiri dan meninggalkan pekerjaan saat ini namun Anda tidak pernah mendapatkan kesempatan seperti rekan yang lain.
Rekan Anda yang lain baru saja diajak dan dipercaya beberapa mitra bisnis besar untuk bekerja sama menjalankan sebuah perusahaan yang baru akan dibentuk. Anda merasa sedikit kecewa karena yakin bahwa Anda lebih pantas diajak terutama degan bekal pengalaman lebih lama yang sudah dimiliki. Ada lebih banyak lagi situasi yang bisa diuraikan selain ilustrasi di atas. Tentu saja tidak akan pernah ada penjelasan gamblang untuk memahami semua hal tersebut.
Beberapa orang menyebutnya sebagai nasib atau keberuntungan semata. Pada artikel kali ini, saya ingin mengajak Anda melihat renungan berikut yang mungkin dapat menjadi pedoman apabila Anda sedang mengalami situasi yang serupa atau sama dengan ilustrasi di atas. Saya percaya dengan prinsip Tabur Tuai. Bila Anda menabur maka Anda akan menuai. Tidak mungkin seorang petani memanen apabila dia tidak pernah menanam.
Bila benih tidak pernah Anda taburkan, jangan pernah berharap untuk menuai apapun. Hasil yang bagus pasti berasal dari proses yang bagus. Tidak mungkin seseorang mendapat hasil apabila tidak pernah berusaha dengan baik. Apa yang Anda tanam selama ini? Proses yang baguskah? Usaha yang baikkah? Ambil waktu sejenak untuk lakukan introspeksi lewat beberapa pertanyaan berikut: Apakah Anda bekerja dengan segenap hati atau Anda bekerja hanya saat atasan Anda mengawasi?
Apakah Anda menjunjung tinggi integritas atau Anda memanfaatkan celah untuk memperkaya diri sendiri? Apakah Anda bekerja sama dalam tim secara tulus ikhlas atau Anda punya agenda tersembunyi? Apakah Anda selalu menunjukkan sikap positif atau Anda selalu negatif dan skeptis? Apakah Anda setia terhadap pasangan Anda sebagai sebuah keluarga yang utuh atau Anda diam-diam menyimpang tanpa ada yang mengetahui?
Ketika seseorang dengan tekun berorientasi untuk mengembangkan orang lain, membuat tim yang terinspirasi bukan dengan sekadar tekanan atau caci maki, maka orang tersebut akan mendapatkan penghormatan yang sesungguhnya sebagai seorang pemimpin. Ketika seseorang memberikan yang terbaik saat dia bekerja dan bersungguh-sungguh mencapai tujuan perusahaan dengan mempertahankan nilai- nilai yang benar, maka orang tersebut akan mendapatkan penghargaan.
Bila pada akhirnya dia menuai promosi jabatan dan kenaikan gaji, tentu adalah sesuatu yang dapat dipahami. Selanjutnya, ketika seseorang setia bahkan dengan uang seribu rupiah tanpa melakukan korupsi, maka dia akan dipercaya dengan uang 10.000, 100.000, 1 juta, 10 juta, 100 juta dan seterusnya secara bertahap. Kesetiaan pada perkara kecil merupakan latihan untuk kesetiaan pada perkara besar.
Bila pada akhirnya dia menuai kepercayaan dari orang lain, mitra bisnis maupun investor, tentu adalah sesuatu yang bisa dimengerti. Benih integritas membuahkan hasil kepercayaan yang semakin besar. Kemudian, ketika seseorang setia terhadap pasangan hidupnya tanpa menyimpang, maka dia akan dipercayai dengan keluarga yang baik, anak-anak yang didik dalam kebenaran dan kasih.
Ketika Anda menyimpang, maka Anda pasti kehilangan fokus. Sebuah kapal yang menyimpang 1 derajat saja saat mengarungi samudera luas akan berakhir di tempat yang berbeda dari yang ditentukan semula.
Bila pada akhirnya orang yang setia di dalam keluarganya menuai kebahagiaan dalam hidup ini dan jauh dari persoalan, tentu menjadi sesuatu yang berharga dan ingin diperjuangkan, bukan? Oleh karena itu, mari menabur dan menaburlah yang baik, niscaya Anda akan menuai yang baik pula. Salam Go To The Next Level!●
Men Jung, MM
Teman Anda memiliki promosi jabatan yang lebih cepat dari Anda. Anda merasa bahwa teman Anda nyata-nyata lebih diperhatikan oleh atasan dan selalu mendapat kesempatan yang lebih baik. Anda juga mungkin bertanya- tanya mengapa rekan Anda disenangi, dihormati dan dipercaya oleh orang lain baik itu dari rekan kerja, tim yang dipimpinnya maupun mitra bisnis.
Anda juga mungkin pernah terheranheran ketika rekan kantor dengan begitu tenang menyelesaikan masalah sementara Anda kerap merasa panik dan terburu- buru karena kekhawatiran. Anda mungkin sangat ingin memiliki bisnis sendiri dan meninggalkan pekerjaan saat ini namun Anda tidak pernah mendapatkan kesempatan seperti rekan yang lain.
Rekan Anda yang lain baru saja diajak dan dipercaya beberapa mitra bisnis besar untuk bekerja sama menjalankan sebuah perusahaan yang baru akan dibentuk. Anda merasa sedikit kecewa karena yakin bahwa Anda lebih pantas diajak terutama degan bekal pengalaman lebih lama yang sudah dimiliki. Ada lebih banyak lagi situasi yang bisa diuraikan selain ilustrasi di atas. Tentu saja tidak akan pernah ada penjelasan gamblang untuk memahami semua hal tersebut.
Beberapa orang menyebutnya sebagai nasib atau keberuntungan semata. Pada artikel kali ini, saya ingin mengajak Anda melihat renungan berikut yang mungkin dapat menjadi pedoman apabila Anda sedang mengalami situasi yang serupa atau sama dengan ilustrasi di atas. Saya percaya dengan prinsip Tabur Tuai. Bila Anda menabur maka Anda akan menuai. Tidak mungkin seorang petani memanen apabila dia tidak pernah menanam.
Bila benih tidak pernah Anda taburkan, jangan pernah berharap untuk menuai apapun. Hasil yang bagus pasti berasal dari proses yang bagus. Tidak mungkin seseorang mendapat hasil apabila tidak pernah berusaha dengan baik. Apa yang Anda tanam selama ini? Proses yang baguskah? Usaha yang baikkah? Ambil waktu sejenak untuk lakukan introspeksi lewat beberapa pertanyaan berikut: Apakah Anda bekerja dengan segenap hati atau Anda bekerja hanya saat atasan Anda mengawasi?
Apakah Anda menjunjung tinggi integritas atau Anda memanfaatkan celah untuk memperkaya diri sendiri? Apakah Anda bekerja sama dalam tim secara tulus ikhlas atau Anda punya agenda tersembunyi? Apakah Anda selalu menunjukkan sikap positif atau Anda selalu negatif dan skeptis? Apakah Anda setia terhadap pasangan Anda sebagai sebuah keluarga yang utuh atau Anda diam-diam menyimpang tanpa ada yang mengetahui?
Ketika seseorang dengan tekun berorientasi untuk mengembangkan orang lain, membuat tim yang terinspirasi bukan dengan sekadar tekanan atau caci maki, maka orang tersebut akan mendapatkan penghormatan yang sesungguhnya sebagai seorang pemimpin. Ketika seseorang memberikan yang terbaik saat dia bekerja dan bersungguh-sungguh mencapai tujuan perusahaan dengan mempertahankan nilai- nilai yang benar, maka orang tersebut akan mendapatkan penghargaan.
Bila pada akhirnya dia menuai promosi jabatan dan kenaikan gaji, tentu adalah sesuatu yang dapat dipahami. Selanjutnya, ketika seseorang setia bahkan dengan uang seribu rupiah tanpa melakukan korupsi, maka dia akan dipercaya dengan uang 10.000, 100.000, 1 juta, 10 juta, 100 juta dan seterusnya secara bertahap. Kesetiaan pada perkara kecil merupakan latihan untuk kesetiaan pada perkara besar.
Bila pada akhirnya dia menuai kepercayaan dari orang lain, mitra bisnis maupun investor, tentu adalah sesuatu yang bisa dimengerti. Benih integritas membuahkan hasil kepercayaan yang semakin besar. Kemudian, ketika seseorang setia terhadap pasangan hidupnya tanpa menyimpang, maka dia akan dipercayai dengan keluarga yang baik, anak-anak yang didik dalam kebenaran dan kasih.
Ketika Anda menyimpang, maka Anda pasti kehilangan fokus. Sebuah kapal yang menyimpang 1 derajat saja saat mengarungi samudera luas akan berakhir di tempat yang berbeda dari yang ditentukan semula.
Bila pada akhirnya orang yang setia di dalam keluarganya menuai kebahagiaan dalam hidup ini dan jauh dari persoalan, tentu menjadi sesuatu yang berharga dan ingin diperjuangkan, bukan? Oleh karena itu, mari menabur dan menaburlah yang baik, niscaya Anda akan menuai yang baik pula. Salam Go To The Next Level!●
Men Jung, MM
(ars)