Disperindag Semarang Jamin Pasokan Sembako Aman
A
A
A
SEMARANG - Disperindag Kota Semarang menjamin pasokan sembako yang ada di Kota Semarang aman meskipun akan terjadi kenaikan harga akibat kenaikan harga BBM.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang, Nurjanah mengakui, kenaikan BBM akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kenaikan harga sejumlah komoditi di pasaran.
Apalagi, kata dia, kenaikan BBM bersubsidi yang mencapai Rp2000 per liternyata, akan sangat dirasakan masyarakat. “Pasti ada efek kenaikan harga sembako pasca naiknya harga BBM,” katanya, Selasa (18/11/2014).
Dengan adanya kenaikan harga sejumlah komoditi, pihaknya akan melakukan pantauan pasar, jika kenaikan melebih batas normal akan dilakukan langkah untuk menekan harga diantaranya dengan menggelar pasar murah.
Pihaknya menjamin, meskipun terjadi kenaikan harga, pasokan dan stok pangan di Kota Semarang dalam kondisi aman hingga akhir tahun lalu. ”Kalau selama pasokan lancar kenaikan akan bisa diminimalisir,” ujarnya.
Sementara untuk stok pangan, Nurjanah mengaku sampai saat ini stok beras bulog masih cukup aman. “Kalau jumlah detilnya berapa saya tidak ingat tapi masih aman sampai akhir tahun,” ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantuan di pasar induk Johar Semarang, sejumlah komoditi sudah mulai mengalami kenaikan di antaranya bawang putih, daging ayam, beras dan telur ayam.
Jumirin, 37, salah satu pedagang bawang putih mengaku, sebelum harga BBM naik harga bawang putih dipasaran sekitar Rp10.500 per kilogram.
Saat ini harga bawang putih mengalami keniakan sebesar Rp1.000 perkilonya dan diprediksi akan terus naik. ”Mungkin besok sudah naik lagi karena ongkos transportasi pasti ikut naik,” ujarnya.
Selain bawang putih, harga daging ayam juga mengalami kenaikan dari Rp25 ribu menjadi Rp28 ribu, sementara untuk harga beras pun mengalami kenaikan dari Rp8 ribu menjadi Rp9 ribu perkilo, dan harga telur ayam dari Rp15 ribu per kg menjadi Rp17.500 per kg.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang, Nurjanah mengakui, kenaikan BBM akan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap kenaikan harga sejumlah komoditi di pasaran.
Apalagi, kata dia, kenaikan BBM bersubsidi yang mencapai Rp2000 per liternyata, akan sangat dirasakan masyarakat. “Pasti ada efek kenaikan harga sembako pasca naiknya harga BBM,” katanya, Selasa (18/11/2014).
Dengan adanya kenaikan harga sejumlah komoditi, pihaknya akan melakukan pantauan pasar, jika kenaikan melebih batas normal akan dilakukan langkah untuk menekan harga diantaranya dengan menggelar pasar murah.
Pihaknya menjamin, meskipun terjadi kenaikan harga, pasokan dan stok pangan di Kota Semarang dalam kondisi aman hingga akhir tahun lalu. ”Kalau selama pasokan lancar kenaikan akan bisa diminimalisir,” ujarnya.
Sementara untuk stok pangan, Nurjanah mengaku sampai saat ini stok beras bulog masih cukup aman. “Kalau jumlah detilnya berapa saya tidak ingat tapi masih aman sampai akhir tahun,” ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantuan di pasar induk Johar Semarang, sejumlah komoditi sudah mulai mengalami kenaikan di antaranya bawang putih, daging ayam, beras dan telur ayam.
Jumirin, 37, salah satu pedagang bawang putih mengaku, sebelum harga BBM naik harga bawang putih dipasaran sekitar Rp10.500 per kilogram.
Saat ini harga bawang putih mengalami keniakan sebesar Rp1.000 perkilonya dan diprediksi akan terus naik. ”Mungkin besok sudah naik lagi karena ongkos transportasi pasti ikut naik,” ujarnya.
Selain bawang putih, harga daging ayam juga mengalami kenaikan dari Rp25 ribu menjadi Rp28 ribu, sementara untuk harga beras pun mengalami kenaikan dari Rp8 ribu menjadi Rp9 ribu perkilo, dan harga telur ayam dari Rp15 ribu per kg menjadi Rp17.500 per kg.
(gpr)