RI-Korsel Seriusi Kerja Sama Sister Province
A
A
A
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman mengharapkan hubungan kerja sama antar provinsi atau antar kota (sister province) di Indonesia dengan Korea Selatan akan semakin meningkat.
Dalam kunjungan kerjanya ke Korea Selatan yang berlangsung 17 sampai dengan 21 November 2014, Irman Gusman didampingi oleh Muhammad Saleh (Bengkulu), Bahar Ngitung (Sulawesi Selatan), Habib Said Ismail (Kalimantan Tengah) dan Sekretaris Jenderal DPD RI, Sudarsono Hardjosoekarto.
Irman mengunjungi Provinsi Kyonggi-do yang dikenal sebagai pusat IT di Korea Selatan. Dimana, tidak kurang dari 50% semi konduktor dan 45% LCD di seluruh dunia dipasok oleh industri IT yang berlokasi di Provinsi yang tidak jauh dari Seoul itu.
Selama di Korea Selatan, Irman dan delegasi DPD RI lainnya akan melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah pelaku usaha dan pejabat pemerintahan Republik Korea.
“Pertemuan umumnya akan mengisyaratkan pentingnya peningkatan kerja sama kedua negara dalam segala bidang khususnya di bidang ekonomi. Seperti yang diketahui, para pebisnis Korea dikenal cukup kuat di sektor manufaktur, IT, dan infrastuktur. Merekapun sudah siap untuk menjalin kerja sama,” ungkap dia dalam rilisnya, Rabu (19/11/2014).
Dia menambahkan, respon positif dari Republik Korea tentunya akan bermanfaat untuk mendukung tekad pemerintah dalam memajukan industri maritim di Indonesia.
Sementara dalam kesempatan tersebut, Gubernur Provinsi Kyonggi-do, Nam Kyung Pil, memuji Indonesia sebagai land of opportunity dan land of the future, untuk menggambarkan prospek kemajuan ekonomi dan bisnis di Indonesia.
Terlebih lagi, lanjut Nam, proses transisi demokrasi di Indonesia telah berlangsung dengan damai dan lancar.
“Saya berharap kerjasama persahabatan kedua negara ini akan semakin meningkat, termasuk hubungan ekonomi dan investasi yang selama ini dilakukan oleh para pebisnis Korea yang berasal dari Provinsi Kyonggi-do," ujar Nam.
Rencananya pada tahun 2015, Gubernur Nam akan memenuhi janjinya untuk membawa pebisnis dari Provinsi Kyonggi-do untuk berkunjung ke Indonesia, dan diharapkan dapat berjumpa dengan gubernur-gubernur di Indonesia.
“Untuk menjajaki kemungkinan kerjasama bisnis, investasi antar provinsi, maka kami harapkan pada tahun 2015 mendatang, kami dapat bertemu pemerintah daerah di Indonesia,” tambah Nam.
Sementara itu, Sekretaris Jendral DPD RI, Sudarsono Hardjosoekarto mengatakan kunjungan DPD RI ke Korea Selatan, selain membahas peningkatan investasi Korea ke Indonesia, juga memperluas kemungkinan kerja sama persahabatan antar provinsi (sister province), pertukaran pemuda, peningkatan pelatihan dan magang bagi tenaga kerja Indonesia, kerjasama kebudayaan, dan lain-lain.
“Pertemuan juga tentang kemungkinan partisipasi Korea dalam pembangunan kemaritiman di Indonesia, sesuai dengan cita-cita pembangunan pemerintahan saat ini,” jelas Sudarsono.
Dalam kunjungan kerjanya ke Korea Selatan yang berlangsung 17 sampai dengan 21 November 2014, Irman Gusman didampingi oleh Muhammad Saleh (Bengkulu), Bahar Ngitung (Sulawesi Selatan), Habib Said Ismail (Kalimantan Tengah) dan Sekretaris Jenderal DPD RI, Sudarsono Hardjosoekarto.
Irman mengunjungi Provinsi Kyonggi-do yang dikenal sebagai pusat IT di Korea Selatan. Dimana, tidak kurang dari 50% semi konduktor dan 45% LCD di seluruh dunia dipasok oleh industri IT yang berlokasi di Provinsi yang tidak jauh dari Seoul itu.
Selama di Korea Selatan, Irman dan delegasi DPD RI lainnya akan melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah pelaku usaha dan pejabat pemerintahan Republik Korea.
“Pertemuan umumnya akan mengisyaratkan pentingnya peningkatan kerja sama kedua negara dalam segala bidang khususnya di bidang ekonomi. Seperti yang diketahui, para pebisnis Korea dikenal cukup kuat di sektor manufaktur, IT, dan infrastuktur. Merekapun sudah siap untuk menjalin kerja sama,” ungkap dia dalam rilisnya, Rabu (19/11/2014).
Dia menambahkan, respon positif dari Republik Korea tentunya akan bermanfaat untuk mendukung tekad pemerintah dalam memajukan industri maritim di Indonesia.
Sementara dalam kesempatan tersebut, Gubernur Provinsi Kyonggi-do, Nam Kyung Pil, memuji Indonesia sebagai land of opportunity dan land of the future, untuk menggambarkan prospek kemajuan ekonomi dan bisnis di Indonesia.
Terlebih lagi, lanjut Nam, proses transisi demokrasi di Indonesia telah berlangsung dengan damai dan lancar.
“Saya berharap kerjasama persahabatan kedua negara ini akan semakin meningkat, termasuk hubungan ekonomi dan investasi yang selama ini dilakukan oleh para pebisnis Korea yang berasal dari Provinsi Kyonggi-do," ujar Nam.
Rencananya pada tahun 2015, Gubernur Nam akan memenuhi janjinya untuk membawa pebisnis dari Provinsi Kyonggi-do untuk berkunjung ke Indonesia, dan diharapkan dapat berjumpa dengan gubernur-gubernur di Indonesia.
“Untuk menjajaki kemungkinan kerjasama bisnis, investasi antar provinsi, maka kami harapkan pada tahun 2015 mendatang, kami dapat bertemu pemerintah daerah di Indonesia,” tambah Nam.
Sementara itu, Sekretaris Jendral DPD RI, Sudarsono Hardjosoekarto mengatakan kunjungan DPD RI ke Korea Selatan, selain membahas peningkatan investasi Korea ke Indonesia, juga memperluas kemungkinan kerja sama persahabatan antar provinsi (sister province), pertukaran pemuda, peningkatan pelatihan dan magang bagi tenaga kerja Indonesia, kerjasama kebudayaan, dan lain-lain.
“Pertemuan juga tentang kemungkinan partisipasi Korea dalam pembangunan kemaritiman di Indonesia, sesuai dengan cita-cita pembangunan pemerintahan saat ini,” jelas Sudarsono.
(gpr)