Rupiah Terdongkrak Kenaikan BI Rate

Minggu, 23 November 2014 - 13:33 WIB
Rupiah Terdongkrak Kenaikan BI Rate
Rupiah Terdongkrak Kenaikan BI Rate
A A A
JAKARTA - Kepala Riset PT Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menjelaskan, dari dalam negeri pelaku pasar merespon positif kenaikan BI Rate sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM bersubsidi yang berpotensi berimbas pada inflasi mendongkrak rupiah.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), dalam sepekan terakhir, rupiah menguat 45 poin ke posisi Rp12.161 per USD dibandingkan akhir pekan sebelumnya Rp12.206 per USD.

"Dengan alasan untuk meredam inflasi dan mengurangi ketidakmenarikannya rupiah pasca kenaikan harga BBM yang dinilai dapat mengurangi daya beli masyarakat, tampaknya pelaku pasar cukup dapat menerima kenaikan BI Rate tersebut yang terlihat dari terapresiasinya rupiah," ujae Reza dalam risetnya kepada Sindonews, Minggu (23/11/2014).

Dia menjelaskan, laju rupiah mampu bergerak di teritori positif pada awal pekan seiring positifnya pergerakan sejumlah mata uang di Asia Pasifik. Nilai tukar yuan sempat menguat menyusul resminya bursa saham Hong Kong dan Shanghai terkoneksi dalam lalu lintas perdagangan yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan yuan.

"Di sisi lain, rendahnya pertumbuhan GDP Jepang telah membuat laju yen meningkat dan berimbas pada laju mata uang Asia lainnya," tutur Reza.

Laju rupiah langsung melanjutkan pergerakan positif seiring dengan respon terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi yang dinilai dengan kenaikan tersebut dapat membuat beban APBN lebih ringan, sehingga bagus untuk perkembangan fiskal ke depan.

Menurut Reza, pelemahan pada yen seiring rencana Perdana Menteri (PM) Jepang, Shinzo Abe, yang lebih fokus pada pemilihan dan menunda kenaikan pajak penjualan, tidak banyak berimbas pada rupiah. Kondisi tersebut dapat diimbangi dengan masih terapresiasinya nila tukar euro/USD.

Tidak lama, laju Rupiah berbalik negatif yang terimbas pelemahan yen. Di sisi lain, ekspektasi akan kenaikan suku bunga The Fed membuat USD bergerak menguat dan memanfaatkan pelemahan yen.

"Meski belum akan dinaikkan dalam waktu dekat, namun dari pertemuan The Fed pelaku pasar mengasumsikan rencana mereka akan segera direalisasikan," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5594 seconds (0.1#10.140)