TWBI Keukeuh Garap Proyek Revitalisasi Teluk Benoa

Minggu, 23 November 2014 - 14:27 WIB
TWBI Keukeuh Garap Proyek Revitalisasi Teluk Benoa
TWBI Keukeuh Garap Proyek Revitalisasi Teluk Benoa
A A A
JAKARTA - Perusahaan pengembang properti PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) tetap akan melanjutkan proyek revitalisasi kawasan Teluk Benoa, Bali, meski hingga kini masih terjadi pro-kontrak.

Komisaris PT TWBI, Leemarvin Lieano mengatakan, saat ini sedang dilakukan kajian lingkungan tahap kedua untuk mendapatkan izin analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dari instansi terkait.

"Sampai sekarang belum ada pekerjaan reklamasi, masih pengurusan izin amdal. Kami memastikan proyek ini masih tetap berjalan, meskipun ada pro-kontra di kalangan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Minggu (23/11/2014).

Menurutnya, kawasan Teluk Benoa kini terancam abrasi dan sedimentasi, sebagai dampak pendangkalan yang terjadi setiap tahun. Ini akibat tata cara kelola sampah dan limbah yang belum terintegrasi dengan baik.

"Dari total sekitar 700 hektare kawasan perairan di Benoa tersebut, rencananya hanya 400 hektare yang dikembangkan, sedangkan 300 hektare sisanya khusus untuk kawasan hijau," jelas Lee.

Revitalisasi dan penataan yang rencananya akan dilakukan TWBI, antara lain pengerukan laut hingga kedalaman sekitar 2,5 meter di bawah permukaan laut. Tanah hasil pengerukan digunakan untuk mereklamasi dan membentuk beberapa pulau buatan, yang di atasnya dibangun berbagai fasilitas.

Sementara, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Dietrich Geoffrey Bengen mengatakan, wilayah darat di sekitar Teluk Benoa saat ini terjadi banyak pencemaran, kualitas air menurun dan sampah yang menumpuk.

"Melalui perbaikan dan pemulihan di Teluk Benoa, nantinya akan ada nilai lebih bagi masyarakat sekitar, yakni ada tambahan ruang terbuka hijau, ada nilai ekonomis dan juga nilai sosial," katanya.

Dietrich mengatakan, penumpukan sedimentasi yang bertambah setiap tahun dan pengerasan endapan lumpur akan mengancam keberlangsungan ekosistem mangrove, terumbu karang dan biota laut di kawasan Teluk Benoa.

"Kondisi Teluk Benoa yang strategis, namun tidak produktif ini memerlukan suatu upaya dari masyarakat dan pemerintah untuk memulihkannya," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5467 seconds (0.1#10.140)