Pengusaha Terjepit Kenaikan BI Rate

Selasa, 25 November 2014 - 14:25 WIB
Pengusaha Terjepit Kenaikan BI Rate
Pengusaha Terjepit Kenaikan BI Rate
A A A
JAKARTA - Direktur Utama PT Saratoga Capital Sandiaga Uno mengaku, pelaku usaha merasa terjepit dengan kenaikan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate).

Seperti diketahui, BI akhirnya menaikkan tingkat suku bunganya dari sebelumnya 7,5% menjadi 7,75%, sebagai respon dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Saya rasa bauran policy yang berkaitan pertumbuhan itu bisa tetap dijaga. Jadi BI mungkin menaikkan suku bunga karena khawatir inflasi, tapi coba cari policy lain yang enggak menjepit pengusaha," ujarnya di The Ritz carlton Mega kuningan, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Menurut dia, seharusnya pemerintah membuat bauran kebijakan yang tidak memberatkan pengusaha dan pada akhirnya pengusaha tidak memiliki daya saing.

Kenaikan BI Rate, lanjut Sandiaga, tentu akan menyebabkan likuiditas pengusaha akan semakin terbatas.

Sebab itu, pemerintah perlu mempertimbangkan terlebih dahulu pengambilan kebijakan pasca kenaikan harga bahan bakar primadona ini.

"Kalau saya rasa suku bunga tadi, BI punya alasan ya. Tapi nanti likuiditasnya akan semakin terbatas buat pengusaha. Jadi mungkin, alangkah baiknya dilihat dulu dampak kenaikan BBM ini terhadap inflasi. Jangan langsung tiba-tiba dinaikin gitu. Akan memberatkan sekali," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1784 seconds (0.1#10.140)